Aduh! NASA Sebut Juli 2023 Bakal Jadi Bulan dengan Suhu Terpanas Sepanjang Sejarah

0
124
Menurut NASA, bulan Juni 2023 sudah dinobatkan menjadi bulan Juni terpanas yang pernah tercatat. Tapi kini ada kemungkinan bahwa bulan Juli akan menjadi bulan dengan suhu terpanas sepanjang sejarah. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Baru-baru ini, para ilmuwan top NASA menyatakan bahwa bulan Juli 2023 kemungkinan besar akan menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat dalam ratusan bahkan ribuan tahun sepanjang sejarah dunia. Mereka juga memperingatkan bahwa suhu udara akan semakin memburuk.

“Kami melihat perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia. Gelombang panas yang kita lihat di Amerika Serikat (AS), Eropa, China, serta menghancurkan rekor kiri, kanan, dan tengah. Itu bukan hal yang begitu mengejutkan,” ungkap Gavin Schmidt, Direktur Institut Goddard untuk Studi Luar Angkasa NASA.

Sebelumnya, bulan Juni 2023 sudah dinobatkan menjadi bulan Juni terpanas yang pernah tercatat. Kini, ada kemungkinan kalau bulan Juli juga akan menjadi bulan terpanas sepanjang sejarah.

“Kita tahu dari ilmu pengetahuan bahwa aktivitas manusia, terutama emisi gas rumah kaca, secara nyata telah menyebabkan pemanasan yang kita lihat di planet kita,” ujar Kate Calvin, Kepala Ilmuwan dan Penasihat Iklim NASA.

Lebih lanjut, para ilmuwan NASA mengklarifikasi bahwa data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh lembaga tersebut telah menunjukkan terjadinya peningkatan suhu dalam empat dekade terakhir.

BACA JUGA :  Ridwan Kamil Jadi Rebutan Golkar dan PAN, Partai Mana yang Bakal Dipilih?

Dikabarkan pula, badan antariksa AS itu terakhir kali melihat lonjakan suhu pada bulan Juli dan Agustus 2016, setelah peristiwa cuaca ekstrem El Nino super pada musim dingin tahun 2015-2016. Sekarang peristiwa serupa kembali berlangsung.

“Saat ini belum sampai ke peristiwa El Nino itu,” kata Schmidt. Tapi dia menambahkan bahwa peristiwa itu baru saja muncul.

Schmidt juga menuturkan bahwa gelombang panas yang terjadi saat ini disebabkan oleh pemanasan secara menyeluruh di seluruh belahan dunia, terutama di permukaan laut.

“Kami melihat suhu permukaan laut kini telah memecahkan rekor, bahkan di luar wilayah tropis, selama berbulan-bulan. Dan kami mengantisipasi, bahwa hal itu akan terus berlanjut dan alasannya adalah karena kita terus melepas gas rumah kaca ke atmosfer,” ungkap Schmidt.

Selain itu, Schmidt juga menjelaskan ada “peluang 50-50” kalau tahun 2023 ini akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Tapi penilaian tersebut bisa jadi dikalahkan oleh tahun 2024 mendatang yang diprediksi menjadi tahun lebih hangat lagi lantaran peristiwa El Nino yang akan terus meningkat. (ARH)

BACA JUGA :  Menko Airlangga: Indonesia Siap Usung Lighthouse Projects di ASEAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini