Sedang Menggila di Inggris, Varian COVID ‘Eris’ Ternyata Juga Sudah Menyebar di DKI Jakarta

0
92
Inggris saat ini dibuat cemas oleh kemunculan varian COVID-19 baru, yakni Eris atau subvarian Omicron EG.5.1. Varian ini memiliki pertumbuhan 20,5 persen lebih cepat dibandingkan jenis varian maupun subvarian lainnya. Artinya, varian ini memiliki sifat lebih menular dibandingkan varian maupun subvarian yang tengah beredar di negara tersebut. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Baru-baru ini Inggris dibuat geger oleh kemunculan varian COVID-19 baru, yakni Eris atau subvarian Omicron EG.5.1. Para ahli memprediksi kemunculan varian ini dapat memicu gelombang COVID-19 berikutnya. Per 27 Juli 2023, kasus akibat varian baru ini diprediksi sudah mencapai angka 785.980.

“Tingkat kasus COVID-19 terus meningkat minggu ini dibandingkan dengan laporan kami sebelumnya. 5,4 persen dari 4.396 spesimen pernapasan yang dilaporkan melalui Sistem Data Mart Pernapasan diidentifikasi sebagai COVID-19. Ini dibandingkan dengan 3,7 persen dari 4.403 dari laporan sebelumnya,” ungkap Badan keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam sebuah laporan.

Kepala UKHSA menyebut varian ini memiliki keunggulan pertumbuhan 20,5 persen dibandingkan jenis varian maupun subvarian lainnya. Artinya, varian ini memiliki sifat lebih menular dibandingkan varian maupun subvarian yang tengah beredar di negara tersebut.

Dan yang mengejutkan, varian Eris ini ternyata sudah lebih dulu teridentifikasi di Indonesia pada awal Maret 2023. GISAID mencatat, setidaknya 12 kasus COVID-19 varian Eris. Seluruh sampel tersebut berasal dari daerah DKI Jakarta.

BACA JUGA :  Rocky Gerung: Kini Antitesa Anies Baswedan Adalah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

“Ini membuat saya terkejut, walaupun juga dalam arti positif karens hal ini menunjukkan bahwa Indonesia secara aktif melakukan sistem deteksi dan melaporkan. Itu harus kita apresiasi,” tutur epidemiolog Dicky Budiman, dikutip dari Detikcom, Senin (7/8/2023).

Dicky menambahkan bahwa selain di Inggris dan Indonesia, varian COVID-19 Eris jugs sudah ditemukan di 36 negara. “Saat ini sudah kurang lebih ada di 36 negara ya,” imbuhnya.

Dicky menuturkan saat ini varian COVID-19 Eris tengah dalam pemantauan WHO. Ia pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir akan kemunculan varian baru tersebut. “Eris ini sekarang dalam status under monitoring, tapi bukan berarti menyebabkan kematian atau keparahan,” ujanya. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini