RADAR TANGSEL RATAS – Hingga saat ini, bunyi aneh disertai getaran dari dalam tanah di Desa Moncek Tengah, Sumenep, Jawa Timur, masih misteri. Dan baru-baru ini muncul spekulasi bahwa bunyi itu berasal dari aliran air pada pipa.
Menurut warga setempat, pipa itu tersambung pada tandon yang jaraknya 40 meter dari lokasi yang diduga menjadi sumber bunyi misterius. Tandon itu disangga dengan 4 tiang dan berada di sebuah lahan terbuka. Lokasinya memang cukup jauh dari sumber bunyi misterius. Pipa saluran itu ditanam di bawah rumah warga sejak 2017.
Menurut tim ahli geologi dari ITN Malang, pipa tersebut sudah beroperasi sejak taahun 2017 lalu. “Ada informasi kemungkinan suara itu muncul saat pipa dinyalakan,” ungkap Ketua Tim Pendampingan Revisi Rencana Tata Ruang ITN, Malang Ardiyanto Maksimilianus.
Tapi sebagian warga tidak setuju terhadap pendapat bahwa bunyi misterius itu berasal dari pipa air. Salah satu warga, Jasuli, membenarkan pipa air berukuran 4 dim ditanam di bawah rumah warga. Menurutnya, pipa itu berukuran antara 3 sampai 4 dim dan dipasang pada 2017.
Meski demikian, Jasuli menegaskan bahwa kemungkinan bunyi dan getaran misterius berasal dari pipa itu sangatlah kecil, bahkan sangat mustahil. “Sampai sekarang masih dipakai. Tapi beberapa kali dihidupkan, dimatikan, dihidupkan, tapi tidak ada pengaruhnya. Tidak menimbulkan bunyi seperti hari Sabtu itu,” ujarnya, Selasa (15/8/2023).
Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumenep Andy Ricky Kurniawan juga meyakinkan bahwa pada saat seismograf dipasang oleh Tim BMKG Tretes, mesin bor pipa air itu dicoba dihidupkan untuk mengalirkan air lewat pipa. “Tetapi tidak menimbulkan suara ketukan atau bahkan tidak menimbulkan getaran,” tuturnya.
Selain itu, Andy juga menuturkan bahwa bunyi itu diduga akibat adanya pergerakan di bawah tanah, tepatnya dalam rongga batuan. “Pergerakan rongga batuan itu disebabkan oleh beberapa hal,” tutur Andy.
Sebelum kedatangan tim ITN Malang, tim BMKG Stasiun Geofisika Tretes juga telah melakukan observasi awal terhadap fenomena bunyi misterius ini. Hasilnya, masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi dinilai masih cukup aman untuk beraktivitas normal.
“Dari observasi kami, saya kira masih cukup aman lah untuk masyarakat kembali beraktivitas normal,” kata Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto, Senin (14/8/2023).
Menurut Suwarto, sebelumnya pernah ada kejadian serupa tapi tak sama, yakni munculnya bunyi misterius di Gunung Kidul.
“Jadi dulu sebelum di Sumenep ini juga pernah terjadi di Jogja (Gunung Kidul). Habis gempa 2006 itu, sekitar tahun 2008 itu pernah terjadi. Tapi benturannya lebih keras, deng, deng begitu. Kalau ini kan bunyinya kecil tak, tak,” ungkap Suwarto kepada wartawan, Senin (14/8/2023). (ARH)