RADAR TANGSEL RATAS – Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Sudah ada delapan perusahaan swasta dalam negeri yang siap membangun proyek tersebut sebelum kuartal IV 2023 ini.
Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, kedelapan perusahaan tersebut sudah dipastikan siap membangun proyek di kawasan IKN. Meski demikian, ia tak merinci perusahaan apa saja yang akan mulai groundbreaking alias memulai pembangunan sebelum kuartal IV 2023 atau sebelum memasuki Oktober 2023.
Kedelapan investor tersebut, kata Agung, tergabung dalam konsorsium dalam negeri yang sudah menunjukkan minatnya sejak tahun 2022 lalu. Beberapa di antaranya pun telah mulai menjalankan proses penjajakan di IKN Nusantara.
“Delapan perusahaan ini para investor pelopor yang sudah menyatakan minat sejak market sounding bulan Oktober 2022, berproses sesuai governance, dan sudah sepakat untuk membangun. Semuanya dari dalam negeri,” tutur Agung kepada wartawan, Rabu (16/8/2023).
“Tak boleh lupa, IKN adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Jadi, sangat tepat bahwa para investor dalam negeri ini yang duluan ambil keputusan untuk mulai membangun di IKN,” Agung menambahkan.
Sebelumnya, dalam acara Peluang Kolaborasi di IKN, Agung sempat menyebut ada tujuh investor dalam negeri yang ditargetkan untuk mulai groundbreaking di IKN sebelum akhir tahun ini.
“Targetnya kita harapkan bisa groundbreaking itu sebelum kuartal atau di kuartal terakhir tahun ini tuh sudah groundbreaking. Karena pesan Pak Presiden adalah negara sudah masuk ke IKN, pembangunan sudah jalan, beliau ingin swasta juga masuk ke IKN di tahun itu juga, tahun 2024,” tutur Agung usai acara Indonesia Retail Summit 2023 di Pullman Central Park Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Menurut Agung, ketujuh perusahaan itu, 90 persennyaa telah menyatakan sepakat untuk berinvestasi di IKN. Sayangnya lagi, Agung tak menyebutkan berapa nilai investasi yang ditanamkan karena hal itu tergantung dari luas lahan, bangunan, serta teknologi yang digunakan.
“Ini kalau luas lahan tentu bermacam-macam, tergantung peruntukkan. Namun kita bisa katakan ada investor yang sudah siap untuk bangun sampai dengan Rp 8-10 triliun, dari luas tanah. Itu salah satu. Itu belum dia bangun dari fasilitasnya,” ujarnya.
Ketujuh investor yang dimaksud yakni Pakuwon Group, Jakarta International School (JIS), Rumah Sakit Hermina, Ciputra Group, PT PP (Persero), Jambuluwuk Hotel and Resorts, serta Vasanta Innopark.
Para investor tersebut tergabung dalam konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pemimpin konsorsium itu adalah Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan. Informasi tersebut terungkap dari keterangan tertulis Kementerian Investasi/BKPM. (ARH)