RADAR TANGSEL RATAS – Beredar kabar bahwa Stadion Jakarta International Stadium (JIS) batal menjadi venue pembukaan Piala Dunia U-17 2023. Padahal pemerintah sudah mengguyur sekitar Rp 80 miliar untuk biaya renovasi agar stadion tersebut bisa digunakan sebagai kandang Timnas RI.
Dalam jadwal yang dirilis FIFA belum lama ini, terungkap bahwa semua laga Timnas U-17 di fase grup nantinya akan digelar di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Menurut Ketum PSSI Erick Thohir, pembatalan dilakukan agar setiap pertandingan dapat menampung lebih banyak penonton. Sebab, FIFA punya hitung-hitungan agar semua laga Piala Dunia U-17 ramai disaksikan penonton. PSSI juga ditarget jumlah penonton untuk setiap laganya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan ada cukup banyak renovasi yang perlu dilakukan terhadap JIS, mulai dari penggantian rumput, perbaikan akses keluar-masuk area stadion, hingga pembangunan JPO.
Menurut Basuki, rumput JIS akan diganti bertahap lewat metode penjahitan kepada rumput yang sudah ada atau pitch stitching. Dengan demikian, rumput tidak dipangkas total, tapi hanya ditambahkan rumput baru.
“Pembagian tugasnya akan dikerjakan Pemprov DKI atau Jakpro mulai dari rumput stitching dan akses di dalamnya oleh DKI,” ungkap Basuki dalam konferensi pers di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan (9/8/2023).
Basuki juga menuturkan akan ada penambahan jumlah akses keluar stadion seperti ramp tol hingga jembatan penyeberangan orang (JPO). Hal itu diharapkan dapat mengurangi kepadatan di kawasan stadion tatkala momentum bubaran penonton.
Lalu untuk jangka panjang, kata Basuki, ada rencana penambahan akses menuju stasiun kereta, namun rencana pembangunan infrastruktur ini tidak dikebut dalam waktu dekat.
“Ini yang akan kita tambah supaya orang keluar tol, nyatanya kalau keluar dari stadion sudah oke, pintu-pintunya sudah oke. Cuma, begitu keluar dari stadion kalau nggak ditambah akses, jadi numpuk satu, jadi harus dipecah gitu. Ini yang kita pecah kalau yang dari dalamnya sendiri nggak ada komentar dari FIFA,” papar Basuki.
Sementara untuk akses area luar, menurut Basuki, akan ada andil dari Dinas Perhubungan dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk alias CMNP selaku operator tol. Nantinya, keduanya berkolaborasi dalam membangun off ramp atau akses penghubung antara tol keluar menuju jalan raya.
“Kemudian ada juga Dishub, CMNP, membuat off ramp dari di belakang JIS untuk bisa membuat jalan akses sekitar Danau Cincin sehingga dari ramp tol menyusur Danau Cincin untuk bisa ke JIS,” ujar Basuki.
Basuki juga menjelaskan bahwa Kementerian PUPR lebih fokus pada pembangunan JPO. Nantinya JPO baru ini akan menghubungkan area parkiran di Ancol dengan JIS dengan panjang 430 meter dan lebar 5 meter.
Juru bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, menyebut total anggaran yang dibutuhkan Kementerian PUPR untuk membangun JPO yang menghubungkan JIS dan Ancol itu diperkirakan tembus Rp 80 miliar.
“Nah itu kalau JPO-nya sendiri 430 meter atau 450 meter itu setahu saya Rp 80 miliar, Rp 70 atau Rp 80 miliar,” katanya usai konferensi pers.
Menurut Endra anggaran tersebut masuk ke dalam dana alokasi Rp 100 miliar untuk perbaikan empat stadion Piala Dunia U-17. Dengan demikian, anggaran perbaikan stadion dominan digunakan untuk pembangunan JPO tersebut. (ARH)