Merasa Bersalah Karena Gagal Cegah Genosida di Palestina, Direktur HAM PBB Mengundurkan Diri

0
199
Selain mengundurkan diri dari jabatan Direktur Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Craig Mokhiber juga mengkritik negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris yang telah mempersenjatai serangan Israel dan menolak memenuhi kewajiban mereka terhadap Konvensi Jenewa. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Direktur Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Craig Mokhiber mundur dari jabatannya setelah menganggap organisasi dunia itu gagal mencegah genosida di Palestina. Tercatat, Mokhiber mengajukan pengunduran diri melalui surat tertanggal 28 Oktober.

“Pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini, yang berakar pada ideologi pemukim kolonial etno-nasionalis, merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang berlangsung selama beberapa dekade,” tulis Mokhiber dalam surat tersebut, seperti yang dikutip The Guardian, Selasa (31/10/2023).

Dalam surat pengunduran diri itu, Mokhiber
juga mengatakan bahwa peristiwa yang saat ini terjadi di Palestina adalah contoh kasus genosida. Dengan demikian ia
menyerukan agar pembentukan negara Palestina segera dilakukan.

“Kita harus mendukung pembentukan negara sekuler yang demokratis dan tunggal di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah, dengan hak yang sama bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi,” tulis Mokhiber.

“Oleh karena itu, penghapusan kelompok-kelompok yang sangat rasis, pemukim-proyek kolonial dan mengakhiri apartheid di seluruh negeri,” lanjut Mokhiber.

BACA JUGA :  Capai Jumlah 1.523 Pergerakan Pesawat pada KTT G20, AirNav Jamin Beri Pelayanan yang Terbaik

Selain itu, Mokhiber juga mengkritik negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris yang mempersenjatai serangan Israel dan menolak memenuhi kewajiban mereka terhadap Konvensi Jenewa.

Sebagai informasi, Mokhiber bekerja di PBB sejak tahun 1992 dan memegang sejumlah peran penting. Di tahun-tahun itu pula, dia tinggal di Gaza. Mokhiber juga merupakan pengacara yang berspesialisasi di hukum hak asasi manusia internasional.

Dalam perannya sebagai direktur kantor komisaris tinggi hak asasi manusia di New York, Mokhiber kerap mendapat kecaman dari kelompok pro-Israel karena pernyataannya di media sosial. Ia sering memberikan dukungan terhadap gerakan boikot, divestasi, sanksi (BDS) dan menyebut Israel melakukan apartheid.

Surat pengunduran diri Mokhiber telah dikonfirmasi oleh juru bicara PBB di New York. “Saya dapat mengonfirmasi bahwa dia akan pensiun hari ini. Dia memberi tahu PBB pada bulan Maret 2023 tentang masa pensiunnya yang akan datang, yang akan berlaku besok,” tutur sang jubir. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini