Manfaat SATRIA-1 Dinilai Belum Memuaskan, Proyek Satelit RI yang Kedua Pun Akan Diluncurkan

0
159
SATRIA-1 adalah satelit internet pertama milik Indonesia yang disiapkan untuk meratakan akses internet, terutama keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik, TNI, Polri, dan masyarakat di wilayah terdepan, tertinggal dan terluar (3T). (foto ilustrasi: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Beredar kabar bahwa SATRIA-1 sedang dipersiapkan untuk dioperasikan dalam waktu dekat. Sayangnya, satelit berkapasitas 150 Gbps itu disebut-sebut masih belum bisa meng-cover seluruh area publik di 3T.

Menurut Direktur Utama Bakti, Fadhilah Mathar, masih dibutuhkan kapasitas lagi yang nantinya akan menggunakan SATRIA-2. Namun Fadhilah mengatakan lokasinya akan berbeda dengan yang dicover SATRIA-1. “Akan ada lokasi baru yang mencakup SATRIA-2 nanti. Tapi lebih kepada lokasi-lokasi baru yang memang tidak tercover oleh teknologi fiber optik atau micro wave,” tuturnya kepada wartawan di kantor Bakti, Jumat (15/12/2023).

Fadhilah juga menjelaskan bahwa kapasitas SATRIA-2 sebesar 300 Gbps. Angka itu lebih besar dibandingkan SATRIA-1, yakni 150 Gbps. Saat ini, kata dia, pengadaan SATRIA-2 masih dibahas di Bappenas dan Kemenkeu untuk disertakan di dalam green book yaitu daftar proyek yang telah disetujui pendanaannya.

“Kayaknya 2024 mulai pengadaan, tapi belum tahu kuartal berapa. Kami mau pemetaan lagi biar tepat sasaran,” kata Fadhilah.

Sebelumnya, Menteri Kominfo Budi Arie telah melakukan uji coba integrasi dan aktivasi SATRIA-1. Uji coba tersebut dilakukan di enam lokasi Kota Manokwari, Kota Jayapura, Kota Ambon, Kota Batam, Kota Kupang, serta Kota Banjarbaru, dan dilakukan langsung dengan video conference. Saat itu, akses internet SATRIA-1 dipastikan bisa digunakan dengan baik.

BACA JUGA :  Ridwan Kamil Jadi Rebutan Golkar dan PAN, Partai Mana yang Bakal Dipilih?

Saat diuji, uplink-nya didapatkan 3 Mbps sementara downlink 10 Mbps. Kepala Divisi Satelit Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (Bakti), Sri Sanggrama Aradea, menyatakan hasil tersebut sudah cukup ideal untuk SATRIA-1.

“Sudah cukup segitu. Karena kalau kita lihat dari hasil pengalaman kita saat ini itu 4 Mbps setiap lokasi itu sudah cukup mumpuni sih, untuk kita daring dll,” tutur Aradea.

Sebagai informasi, SATRIA-1 merupakan satelit internet pertama milik Indonesia yang diluncurkan dengan Roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS). Satelit ini merupakan satelit yang diproduksi oleh PT Satelit Nusantara 3 dibangun di Thales Alenia Space, Cannes, Perancis. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini