RADAR TANGSEL RATAS – Warga Taiwan dibuat geger oleh berita tentang perempuan berusia 20 tahun yang harus menjalani operasi untuk mengangkat lebih dari 300 batu ginjal dari tubuhnya. Boba sendiri merupakan nama lain dari black pearl berbentuk bulat dengan warna hitam, yang biasanya menjadi topping pada minuman.
Seperti yang dilansir The Strait Times, perempuan bernama Xiao-yu menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Tainan, Taiwan, karena mengalami keluhan demam dan nyeri intens pada punggung bawah. Ketika menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG), para dokter menyatakan adanya pembengkakan pada ginjal Xiao-yu.
Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata di dalam ginjal Xiao-yu terdapat cairan dan batu ginjal. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan batu ginjal tersebut berukuran sekitar 5 milimeter hingga 2 sentimeter. Tes darah juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah sel darah putih.
Tak pelak, Xiao-yu harus menjalani operasi invasif untuk mengeluarkan sekitar lebih dari 300 batu ginjal yang tampak seperti ‘roti kukus kecil’. Selidik punya selidik, ternyata Xiao-yu mengaku memang tak suka meminum air mineral. Alih-alih air mineral, ia lebih senang meminum boba.
Meski demikian, spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah menjelaskan bahwa ilmu kedokteran tak bisa langsung menyimpulkan kaitan khusus minuman manis seperti boba sebagai penyebab langsung batu ginjal. Sebab, kata dia, memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti munculnya ratusan batu ginjal tadi.
Menurut dr Hilman, bisa saja kondisi batu ginjal yang diidap wanita tersebut terjadi akibat dari metabolisme tubuh yang terganggu imbas dari penyakit penyerta lain, misalnya diabetes.
“Mungkin sudah menjadi habit, sering minuman manis, sehingga metabolismenya terganggu. Jadi terbentuknya kristal di urine dan menyebabkan terjadinya batu,” paparnya kepada wartawan di Gelora Bung Karno, Jakarta (19/12/2023).
“Memang salah satu penyakit batu ginjal itu pertama misalnya faktor risikonya diabetes ya. Pada pasien diabetes sangat risiko terjadinya terjadinya batu itu cukup tinggi. Oleh karena itu kita tidak bisa langsung menyimpulkan kaitan khusus minuman manis penyebab batu ginjal,” ia menambahkan.
Lebih lanjut, dr Hilman menerangkan bahwa gejala seseorang mengidap batu ginjal salah satunya nyeri pinggang. Apabila pasien mengeluhkan gejala tersebut, diperlukan pemeriksaan USG terlebih dahulu untuk melihat ginjalnya bengkak atau tidak.
Lalu, kata dr Hilman, jika hasil USG memperlihatkan ginjal pasien bengkak, dokter biasanya akan melanjutkan pemeriksaan CT scan urografi. Adapun pemeriksaan CT scan bisa dilakukan dengan cara, yakni CT scan urografi non-kontras dan CT scan urografi kontras.
“Kalau tidak nyeri bisa dilakukan CT scan urografi kontras. Untuk melihat fungsi ginjal juga. Dengan CT scan itu kita dapat mengetahui jumlah batu, lokasi batu, dan tingkat batu,” tutur dr Hilman. (ARH)