RADAR TANGSEL RATAS – Pada acara debat Cawapres di Pilpres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023), Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi satu topik yang panas diperdebatkan para kandidat. Cawapres Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD mempunyai pandangan masing-masing mengenai rencana perpindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur itu.
Seperti diketahui, perpindahan ibu kota negara itu telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Bahkan Presiden Joko Widodo pun juga sesudah menetapkan nama kota itu sebagai Nusantara. Nantinya, seluruh kegiatan pemerintah pusat rencananya akan dialihkan ke Nusantara mulai 2024 mendatang.
Tapi ternyata Indonesia bukanlah satu-satunya negara di dunia yang melakukan pemindahan ibukota dalam waktu dekat ini. Sebelumnya beberapa negara telah melakukan langkah-langkah yang sama. Beberapa negara itu antara lain Brasil, Pakistan, Nigeria, Myanmar, Turki, Kazakhstan, Malaysia, dan Turki.
BRASIL
Negara Brasil memiliki sejarah panjang soal pemindahan ibu kota. Pada tahun 1549 hingga 1763, ibu kota negara itu berada di Salvador, Negara Bagian Bahia. Setelahnya, ibukota Negeri Samba itu dipindahkan ke Rio de Janeiro dengan alasan untuk perkembangan ekonomi dan perdagangan.
Kemudian di tahun 1960, pemerintah Brasil kembali memutuskan pemindahan ibukota lantaran padatnya Rio. Akhirnya, Brasil memutuskan untuk membangun sebuah kota di tengah negara itu yang dinamai Brasilia. Dan hingga saat ini, Brasilia tetap menjadi ibu kota Brasil.
PAKISTAN
Pada tahun 1961, ibu kota Pakistan dipindahkan dari Karachi ke Islamabad. Alasan pemindahan ibu kota itu diambil dari keputusan komisi Pakistan yang menyebut Karachi sudah tidak dapat lagi menjadi ibukota.
Terpilihnya Islamabad sebagai ibu kota baru dianggap cukup representatif dengan luas lahan 65 kilometer persegi dengan ketinggian daratan 450 hingga 600 meter. Pada 1961, pembangunan di Islamabad mulai dilakukan dengan menyatukan kultur Islam dengan modernitas.
NIGERIA
Ibu kota yang semula bernama Lagos dipindahkan ke kota bernama Abuja pada tahun 1991. Kota yang berada di titik tengah negara itu sendiri sebelumnya telah direncanakan untuk menjadi pusat pemerintahan karena Lagos sudah semakin padat.
Lokasi yang strategis berada di tengah Nigeria, akses yang mudah, iklim yang mendukung dan ramah, serta untuk menghindari tensi politik, membuat Abuja menjadi ibu kota Nigeria yang baru saat ini. Bahkan Lagos dengan luas kota mencapai 480 kilometer juga menjadi menjadi pusat ekonomi negara terpadat di Nigeria.
MYANMAR
Pada tahun 2005, penguasa militer Myanmar memindahkan ibu kota dari Yangon ke sebuah lokasi di utara. Kota itu akhirnya dinamai sebagai Naypydaw. Beberapa pihak menyebut bahwa alasan pemindahan ini diakibatkan prediksi serangan asing dari wilayah laut. Pembangunan besar-besaran pun dilakukan di Naypydaw, tapi kota ini masih saja sepi penduduk dan minim aktivitas.
Kota Naypyidaw difungsikan sebagai pusat administratif negara yang kini dikuasai junta militer. Dengan demikian, Naypyidaw lebih banyak dihuni pegawai negeri sipil (PNS) serta anggota hingga pejabat militer Myanmar.
KAZAKHSTAN
Negara Kazakhstan melakukan pemindahan ibu kota dari Almaty ke Astana pada tahun 1997. Perpindahan dilakukan akibat kepadatan Almaty yang juga berfungsi sebagai pusat perdagangan Negeri Asia Tengah itu.
Lalu, pada tahun 2019, Presiden Kazakhstan Nursultan Nazabayev merubah nama Astana menggunakan namanya sendiri. Saat ini, Nursultan masih menjadi ibu kota Kazakhstan.
MALAYSIA
Agak berbeda, Malaysia tidak memindahkan ibu kotanya secara resmi. Meski demikian, Negeri Jiran itu memutuskan untuk memindahkan pemerintahannya dari Kuala Lumpur ke sebuah kota yang berjarak 25 km dengan nama Putrajaya. Langkah ini diambil pada tahun 1995 dan pemindahan seluruhnya dilakukan pada tahun 1999.
Kota Putrajaya hanya difungsikan sebagai pusat pemerintahan yang baru. Dengan statusnya yang hanya pusat pemerintahan, Putrajaya tidak menanggung beban terlampau berat.
TURKI
Pada tahun 1923, pemerintah Turki memindahkan ibu kota negara dari Istanbul ke Ankara. Hal itu didasari oleh penguasaan pasukan Prancis, Inggris, dan Rusia, yang pada masa tersebut telah menguasai Istanbul.
Selain itu, penggantian ibu kota negara Turki juga bertujuan untuk menjauhi hal-hal buruk yang sudah menjamur di Istanbul pada masa tersebut, misalnya banyaknya korupsi dan menurunnya moralitas. Perpindahan ibu kota itu diharapkan bisa membentuk sebuah tatanan ibu kota baru yang lebih murni. (ARH)
eaⅽh timе i ᥙsed to read smaller content which also clear tһeir motive, and that is also happening with this piece of writing which I am reаding at this time.