Soal Hengkangnya Maruarar dari PDI-P, Nusron: Pasti Dukung Prabowo, Tak Mungkin Dukung Anies

1
102
Politisi yang juga merupakan kader PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, memutuskan keluar dari PDIP untuk mengikuti langkah politik Presiden Jokowi karena merasa cocok dan sesuai hati nuraninya. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Baru-baru ini, politikus Maruarar Sirait meminta maaf karena menyatakan keluar dari PDI-P. Keputusannya keluar dari “partai banteng moncong putih’ disebut karena ingin mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski berpamitan, Maruarar mengajak para kader PDI-P yang lain tetap loyal dan tidak ikut bersamanya. “Saya mohon maaf. Saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap bersama PDI Perjuangan, tetapi izinkanlah dengan keterbatasan saya pamit,” tutur Maruarar kepada wartawan di depan kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin malam (15/1/2024).

Diketahui, Ara keluar dari PDIP untuk mengikuti langkah politik Presiden Jokowi, merasa cocok dan sesuai hati nuraninya. Ara menilai kepuasan masyarakat kepada Jokowi masih tinggi.

“Saya percaya dan saya cocok hati saya dan nurani saya, dan Bapak Jokowi banyak memanusiakan rakyat Indonesia, dan juga kami, dan juga seperti yang saya mencatat tingkat kepuasan publik terhadap Bapak Jokowi sangat tinggi. Dan saya adalah bagian dari rakyat Indonesia yang memilih mengikuti Bapak Jokowi,” tutur Ara.

BACA JUGA :  Wagub Riza Patria Dinilai Punya Kans Besar untuk Posisi Gubernur DKI Jakarta di 2024

Menurut Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, jika alasan Maruarar Sirait atau Ara keluar PDIP karena Presiden Jokowi, maka ia juga akan mendukung Prabowo-Gibran. Nusron mengatakan Ara tidak mungkin mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau AMIN.

“Ya dia mau dukung siapa kalau nggak dukung Prabowo itu, ya kalau alasan pindahnya karena Pak Jokowi ya pasti dukung Prabowo-Gibran lah. Mau dukung siapa? dukung Anies, nggak mungkin,” ungkap Nusron kepada wartawan di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2024).

Nusron yakin, Ara tak mungkin mendukung AMIN karena tidak ada chemistry-nya. “Karena Ara itu di mana ada saya biasanya ada Ara,” tuturnya. “Ya chemistry-nya nggak cocok, nggak ketemu, gak nyambung chemistry-nya, ya kan kalo gitu,” Nusron menambahkan.

Nusron lalu mengatakan bersyukur jika Ara nantinya akan bergabung dengan TKN. Tapi, kalaupun tidak bergabung dengan TKN, Nusron yakin Ara bisa hidup di manapun.

“Namanya kalau masuk TKN alhamdulillah, rejeki anak soleh, tapi yang namanya orang kaya Ara itu dia itu bisa hidup dimanapun dan profesi apapun. Ya jadi tukang batu bisa. Jadi pengusaha bisa. Jadi pekerja kantoran bisa. Jadi politisi bisa. Di manapun juga bisa,” paparnya.

BACA JUGA :  Pembangunan MRT Fase 2A Harmoni – Mangga Besar Dimulai, Selesai Tahun 2028

Meski demikian, Nusron mengaku belum sempat mengajak Ara untuk bergabung dengan TKN. Ia menyebut, jika seseorang ingin bergabung, tak perlu ada tawaran.

“Kalau dia suka rela mau membantu pak prabowo Gibran dan pingin masuk struktural ya kita tampung, alhamdulilah. Kalau misal beliau ingin menjadi relawan dan nggak perlu masuk TKN ya monggo,” ujar Nusron. (ARH)

1 KOMENTAR

  1. Makasih banyak ya buat infonya yang bermanfaat banget! Suka banget baca berita di sini, selalu yang terkini dan relevan. Oh iya, buat yang suka pendekin link, coba deh V.af! Gue udah pake, praktis banget dan tampilannya juga oke. Langsung aja cek di V.af, ya. Terima kasih lagi buat berita seru di situs ini! 👍😊

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini