Ya Ampun! Dilanda Kelaparan, Warga Gaza Terpaksa Konsumsi Makanan Burung

0
198
Sebanyak 25.295 orang di Gaza dilaporkan tewas sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Selain itu, data Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan ada 63 ribu orang luka-luka. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Lebih dari tiga bulan sudah warga negara Palestina hidup dalam penderitaan akibat invasi Israel. Bahkan warga Palestina yang mengungsi di Kamp Pengungsi Jabalia, Gaza Utara, dilanda krisis bahan makanan sehari-hari sehingga terpaksa mengonsumsi makanan hewan.

Seperti yang dilansir Al Jazeera, warga Palestina yang terdampak serangan Israel mengaku menderita dan mwngalami kesulitan mendapat makanan sehari-hari di tengah kelangkaan bahan makanan dan bantuan kemanusiaan. Bahkan tidak sedikit pengungsi yang terpaksa mengonsumsi jagung khusus makanan burung dan hewan demi bertahan hidup.

“Kami tidak punya makanan, hanya sisa sedikit. Kami tidak punya tepung. Sementara ada banyak orang di tengah [terbatasnya] jumlah makanan yang ada,” ungkap salah seorang pengungsi, Selasa (23/1/2024).

Pengungsi itu juga mengatakan sudah menderita selama 104 hari dan sangat sulit menemukan tepung atau gandum. “Orang makan jagung, tapi ini makanan untuk burung dan hewan, bukan untuk manusia,” ia menambahkan.

CNN Internasional melaporkan bahwa Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan dan Gizi Terpadu (IPC) mengungkap bahwa sekitar 2,2 juta warga Gaza menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi atau lebih buruk.

BACA JUGA :  Minim Transparansi, E-Purchasing di Pemkot Tangsel Sulit Diawasi Publik

Sebagai informasi, sebanyak 25.295 orang di Gaza dilaporkan tewas sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Selain itu, data Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan ada 63 ribu orang luka-luka.

Di sisi lain, militer Israel pada Minggu lalu (21/1/2024) mengatakan bahwa aktivitas militer di Gaza terus berlanjut dengan “puluhan teroris telah dilenyapkan dan sejumlah besar senjata telah ditemukan.”

Dan seperti yang dilansir dari Reuters, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menolak rencana kesepakatan damai terbaru di Gaza. Ia menegaskan tidak akan menerima persyaratan yang diajukan Hamas untuk mengakhiri perang dan membebaskan sandera, termasuk penarikan total Israel dan membiarkan Hamas berkuasa di Gaza.

“Sebagai imbalan atas pembebasan sandera kami, Hamas menuntut diakhirinya perang, penarikan pasukan kami dari Gaza, pembebasan semua pembunuh dan pemerkosa … Dan membiarkan Hamas tetap utuh,” tandas Netanyahu dalam sebuah pernyataan. “Saya langsung menolak syarat penyerahan monster Hamas,” ia menambahkan. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini