RADAR TANGSEL RATAS – Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya buka suara perihal pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang menyatakan bahwa hilirisasi nikel di dalam negeri dilakukan secara ugal-ugalan sehingga kerap merusak lingkungan. Pernyataan Cak Imin itu dilontarkan dalam debat keempat Pilpres 2024 khusus cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), dikutip Senin (22/1/2024).
Selain itu, Cak Imin juga mengatakan perkembangan hilirisasi maupun pertambangan tak berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Ia mencontohkan banyak warga Sulawesi Tengah yang miskin meskipun tingkat perekonomian daerah itu tumbuh hingga 14 persen.
Menyikapi pernyataan Cak Imin tersebut, Luhut geram dan mengatakan bahwa Cak Imin telah melakukan pembohongan publik atas pernyataannya. “Daripada Anda bohong kepada publik yang menurut saya itu satu karakter yang nggak bagus untuk mencapai suatu posisi. Anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi,” ungkapnya dalam akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, dikutip Kamis (25/1/2024).
Luhut pun ingin membuktikan kepada Cak Imin dengan cara mengundangnya ke Weda Bay di Maluku Utara dan ke Morowali di Sulawesi Tengah yang menjadi pusat pengembangan hilirisasi nikel di Indonesia. “Lihat sendiri, seing is believing,” tandas Luhut.
Menurut Luhut, hilirisasi nikel mampu menurunkan kemiskinan, khususnya di wilayah pusat pengembangan hilirisasi. Ia menjelaskan, pada tahun 2015 di Weda Bay, Maluku Utara, kemiskinan di wilayah mencapai 14,7% tapu sudah mengalami penurunan hingga 12,4% pada tahun 2023 kemarin.
Luhut juga menuturkan bahwa pada tahun 2015 lalu kemiskinan di Morowali mencapai 15,8% dan mengalami penurunan hingga 12,3% di tahun 2023. “Anda perlu melihat data panjang 10 tahun. Kan anda pebisnis juga, kan siklus dari komoditi itu kan naik turun. Apakah itu batu bara atau nikel atau timah atau emas apa saja,” papar Luhut.
Seperti diketahui, sebelumnya, Cak Imin menyatakan keprihatinannya atas program hilirisasi tambang yang digencarkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Cak Imin menyebut tambang ilegal menjamur di 2.500 lokasi. Selain itu, kata dia, tambang legal yang ada saat ini pun belum membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia lantaran banyaknya tenaga asing yang justru mendominasi.
“Kita saksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita hilirisasi dilakukan ugal-ugalan, merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi,” ungkapnya dalam debat cawapres beberapa waktu lalu.
Selain itu, Cak Imin juga mengkritik program hilirisasi di sektor pertambangan yang belum berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar. (ARH)