Prabowo Sebut Indonesia Bisa Jadi Negara Industri Terbesar, Tidak Jadi Isapan Bagi Bangsa Lain

0
74
Prabowo Subianto mengatakan negara Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Prabowo juga menyebut Indonesia bisa menjadi negara industri terbesar. Karena itu dia meminta pendukungnya tidak terkecoh jika ada yang menyampaikan ancaman. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Di acara kampanye akbar bertajuk ‘Kirab Kebangsaan Prabowo-Gibran’ di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1/2024), capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan negara Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Prabowo juga menyebut Indonesia bisa menjadi negara industri terbesar. Karena itu dia meminta pendukungnya tidak terkecoh jika ada yang menyampaikan ancaman.

“Kalau ada yang nakutin-nakutin rakyat, jangan terlalu didengerin. Jangan-jangan mereka itu antek-antek bangsa asing yang selalu mau Indonesia selalu miskin, Itu dari dulu mereka selalu menggarong kekayaan kita,” tutur Prabowo, Minggu (28/1/2024).

Prabowo menyampaikan pesan itu bukan tanpa alasan. Ia mencontohkan kemampuan Indonesia yang kini bisa memproduksi mobil dan motor listrik. “Kita sekarang sudah buat mobil di Indonesia. Belum banyak, belum begitu bagus, tapi kita sudah memulai, kita sudah bikin motor listrik di Indonesia,” ujarnya.

“Pak Jokowi tidak mau, Pak SBY tidak, Prabowo Subianto tidak mau, Gibran Rakabuming Raka tidak mau, Koalisi Indonesia Maju tidak mau lagi Indonesia selalu menjadi hisapan darah bagi bangsa lain. Kita tidak mau,” imbuh Prabowo.

BACA JUGA :  Aduh! Kementerian Kelautan dan Perikanan Sebut 50 Persen Sampah Plastik dari Darat Masuk ke Laut

Karena itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu berujar kontestasi pilpres kali ini merupakan momen yang sangat penting. Tujuannya yakni untuk menjaga kesatuan Indonesia.

Selain itu, Prabowo juga kembali menyinggung perihal kinerjanya di Kementerian Pertahanan dinilai 11 dari 100 oleh Anies Baswedan saat debat Pilpres 2024. Dia mengaku sedih lantaran dirinya sudah sekolah ke Amerika hingga Jerman.
“Saya sedih sekali kemarin di Jakarta dikasih nilai rendah. Saya dikasih nilai 11 dari 100. Saya sudah sekolah ke Amerika, ke Jerman, ke Inggris, ke Swiss, belum pernah ada guru sejahat itu. Edan!” tandas Prabowo

Menurut Prabowo, kalau saat kita di sekolah diberikan nilai di bawah 5, maka angka tadi termasuk di bawah rata-rata. “Saudara-saudara kalau di sekolah, lima udah merah. Empat apalagi. Aduh, aku hanya dikasih 1,1,” ungkapnya. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini