RADAR TANGSEL RATAS – Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bikin heboh. Ia menyebut tiga jenderal mencla-mencle terkait arah dukungan di pilpres 2024. Ganjar menyebut sikap mencla-mencle ketiga jenderal tersebut tidak dapat dijadikan panutan.
Hal itu disampaikan Ganjar dalam sambutannya saat menghadiri deklarasi dukungan PP Polri, di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (7/2/2024). Awalnya, Ganjar menyampaikan pesan orang tuanya untuk tetap bertahan pada satu pilihan.
“Orang tua saya mengajarkan, ‘kamu biasakan diri disiplin sebagai anak militer, anak polisi’. Biasakan satu pikiran perkataan dan perbuatan. Jangan jadi orang yang mencla-mencle. Itu almarhum orang tua saya mengajarkan,” ungkap Ganjar.
Ganjar lalu menuturkan bahwa pada Pemilu 2019 lalu ada tokoh jenderal yang mengimbau jangan memilih calon tertentu yang latar belakangnya buruk. Sedangkan, kata Ganjar, saat ini jenderal yang dimaksud berada di kubu calon tersebut.
“Dua pemilu lalu, jenderal bintang 4 mengatakan ‘dia saya yang mecat’, begitu katanya. Satu dalam diskusi kecil disampaikan, ‘bagaimana orang memilih itu, catatan sejarahnya begini psikologinya begini dan dipecat’. Itu mereka menyampaikan,” papar Ganjar.
“Bahkan satu lagi mengatakan, ‘hei pensiunan TNI, anda bodoh kalau milih orang yang kita pecat’. Dan tiga-tiganya orang yang ngomong itu sekarang berada pada kubu di sana,” tutur Ganjar.
Ditanya terpisah, Ganjar mengungkapkan bahwa jenderal-jenderal yang dimaksudnya tadi yakni Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Jenderal (purn) Agum Gumelar.
“Ada Pak Wiranto, ada Pak Agum, terakhir Pak Luhut kalau tidak salah menyampaikan dukungannya. Dan beliau-beliau ada rekamannya menyampaikan itu,” tutur Ganjar.
Tak mau berdiam diri, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merespons pernyataan yang disampaikan Ganjar tadi. “Enggak pernah saya mencla-mencle. Yang mencla-mencle dia (Ganjar) itu,” tandas Luhut di Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Rabu (7/2).
Hal senada disampaikan oleh juru bicara (jubir) Luhut, Jodi Mahardi. Menurutnya, tudingan Ganjar tersebut sama sekali tidak sesuai dengan sifat Luhut. “Kami ingin menegaskan bahwa bukan sifat Menko Luhut untuk mencla-mencle,” kata Jodi kepada wartawan.
Jodi menjelaskan bahwa apa yang dipilih Luhut saat ini karena keinginan terhadap keberlanjutan dan penyempurnaan dari berbagai program yang berjalan di pemerintahan Jokowi, di antaranya hilirisasi dan pemerataan infrastruktur.
“Pilihan Pak Menko Luhut karena keinginan untuk melihat keberlanjutan dan penyempurnaan berbagai program dan inisiatif pemerintah saat ini termasuk upaya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, pembangunan infrastruktur yang merata,” ujarnya. (ARH)