
RADAR TANGSEL RATAS – Baru-baru ini, lebih dari 600 karyawan Google meminta perusahaannya berhenti menjadi sponsor dalam sebuah acara bernama Mind the Tech. Sebab, acara konferensi tahunan itu berkaitan erat dengan negara Israel. Selain itu, para karyawan juga meminta Google meminta maaf telah menjadi sponsor dalam acara mengenai Israel.
Seperti yang dilansir Wired, Rabu (6/3/2024), Mind the Tech adalah sebuah acara yang sifatnya mempromosikan industri teknologi Israel, dan biasanya digelar di New York, Amerika Serikat (AS). Pada ajang tersebut, Google tercatat sebagai sponsor ‘emas’, meskipun tak jelas komitmen apa yang diberikan.
“Mohon menarik diri dari Mind the Tech, membuat permintaan maaf dan mendukung Googlers serta konsumen terkait banyaknya korban jiwa di Gaza. Kami ingin Google melakukan yang lebih baik,” tulis para karyawan Google dalam sebuah surat, dikutip Wired, Rabu (6/3/2024).
Di luar gedung acara Mind the Tech, protes juga dilancarkan oleh banyak pekerja. Salah satunya oleh insinyur software Youtube yang bernama Zelda Montes. Ia mengaku sangat kecewa kepada para pemimpin Google.
Menurut Montes, solidaritas pekerja sangat penting dalam menyikapi teknologi AI Israel yang digunakan dalam pengawasan dan genosida terhadap rakyat Palestina.
“Sementara para pemimpin kita terus saja mengecewakan. Saya harap kita sebagai pekerja Google memiliki kekuatan untuk satu sama lain dan bertanya pada diri sendiri apa yang bisa kita lakukan untuk berdiri melawan penindasan teknologi,” tuturnya.
Aksi penolakan juga terjadi saat konferensi Mind the Tech tengah berlangsung, Senin (4/3/2024). Ketika Direktur Pelaksana Google Israel, Barak Regev, sedang berpidato, seorang insinyur perangkat lunak Google Cloud melakukan interupsi dan berteriak bahwa karyanya tidak boleh digunakan untuk tujuan pengawasan dan genosida.
“Saya tidak melihat cara melanjutkan pekerjaan teknis saya tanpa melakukan protes ini,” kata insinyur Google yang identitasnya enggan diungkap tersebut. “Saya menganggap ini bagian dari pekerjaan teknik saya, dan saya harap para teknisi lain di Cloud mendukung saya,” katanya lagi.
Karyawan Google sebenarnya memiliki riwayat panjang soal protes-memprotes tindakan perusahaannya yang bekerja sama dengan Israel. Pada 2021, misalnya, tak lama setelah serangan militer Israel yang lebih kecil dan lebih awal di Gaza, 90 pekerja Google dan 300 pekerja Amazon menerbitkan surat terbuka di The Guardian yang menentang Project Nimbus. (ARH)
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.