RATAS – Visi Saudi 2030 adalah rencana strategis untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada sektor minyak, mendiversifikasi ekonomi, serta mengembangkan sektor lain seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi, dan pariwisata. Visi ini diumumkan oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman pada 25 April 2016.
Salah satu fokus utama dari visi ini adalah sektor rekreasi dan pariwisata. Arab Saudi, dengan bentang alam yang menakjubkan dan sejarah Islam yang kaya, memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Acara “Harmony of Tradition: The Wonders of Saudi and Indonesia” yang akan digelar di Hotel Westin Jakarta bertujuan untuk memperkenalkan destinasi wisata Arab Saudi, di luar dua kota suci Mekkah dan Madinah yang sudah terkenal. Acara ini juga akan memperkenalkan destinasi wisata Indonesia kepada masyarakat Arab Saudi.
“Agenda acara ini mencakup pemaparan audio visual yang menarik tentang destinasi wisata di kedua negara, pertunjukan tari tradisional, fashion show, dan talkshow dengan public figure yang berbagi pengalaman mereka saat berwisata di Arab Saudi. Destinasi seperti Al-Ula, yang kini sedang gencar dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata Arab Saudi, akan menjadi sorotan,” kata Hj. Riani Rilanda, S.T, Direktur Marketing Arminareka Perdana, pada Senin (30/9/2024).
Acara ini diselenggarakan oleh Travel Umroh dan Haji Plus Arminareka Perdana dan Saudi Tourism Authority. Arminareka Perdana memiliki 34 tahun pengalaman dalam menyelenggarakan perjalanan umroh dan haji serta mengembangkan paket wisata ke berbagai kota di luar Mekkah dan Madinah, termasuk Al-Ula, dengan melibatkan public figure seperti Vidi Aldiano, Bunga Citra Lestari, dan Yura Yunita.
Sementara itu, Saudi Tourism Authority, yang didirikan oleh Raja Salman pada Maret 2020, bertugas mempromosikan industri pariwisata negara tersebut di bawah Kementerian Pariwisata Arab Saudi. Bersama Arminareka Perdana sebagai mitra kerja, kedua institusi ini berkolaborasi untuk mempromosikan wisata di kedua negara.
“Semoga inisiatif ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke kedua negara dan memperluas pemahaman masyarakat dunia tentang nilai sejarah, budaya, dan religius yang bermanfaat bagi perkembangan budaya global,” tutupnya. (HDS)