Cerita Ruhamaben Jadi Calon Wali Kota Dadakan PKS di Pilkada Tangsel

RATAS – Ruhamaben berpasangan dengan Shinta Wahyuni Chaerudin diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Penunjukan keduanya terbilang dadakan, mengingat PKS sebelumnya telah mengusung pasangan Ariza Patria dan Marshel Widianto dari Partai Gerindra. Ruhamaben menjelaskan bahwa partainya tidak dapat mengusung kader sendiri karena terbentur jumlah kursi yang diperoleh saat Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

“Awalnya, PKS tidak bisa maju tanpa koalisi. Setelah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), PKS sebenarnya memiliki suara besar di Tangsel dengan 9 kursi, tinggal satu kursi lagi untuk mencalonkan,” kata Ruhamaben di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, baru-baru ini.

Dia menambahkan bahwa karena ketidakmampuan untuk mencalonkan, PKS terpaksa berkoalisi, sehingga semua kandidat berasal dari Gerindra (Ariza-Marshel).

Keputusan MK yang mengabulkan permohonan Partai Gelora dan Partai Buruh mengenai Undang-Undang Pilkada membuka peluang bagi PKS. Menurut Ruhamaben, untuk kabupaten/kota dengan jumlah penduduk di DPT lebih dari 1 juta jiwa, parpol peserta pemilu harus memperoleh suara sah paling sedikit 6,5 persen.

“Jika partai memiliki kursi yang memenuhi syarat 6,5 persen, sudah seharusnya partai politik mengambil kesempatan ini,” ujar Ruhamaben.

Setelah keputusan MK dan dengan jumlah kursi yang memadai, Dewan Pengurus Pusat PKS mencabut dukungan untuk Riza-Marshel dan mengusung kader sendiri, yaitu Ruhamaben dan Shinta.

Dia menyatakan bahwa kesempatan yang diberikan MK dimanfaatkan oleh PKS untuk membantu warga. “Otonomi daerah memberi ruang bagi siapapun pemimpin untuk membantu warganya. PKS melihat peluang ini; kami sudah lama ingin mencalonkan Wali Kota, tetapi membangun koalisi itu tidak mudah. Ini adalah peluang emas, dan DPP PKS memutuskan untuk melangkah,” kata Ruhamaben.

Ia mengakui bahwa keputusan partai untuk memilihnya sebagai calon Wali Kota cukup mendadak. Setelah diskusi panjang, PKS akhirnya mengusung Ruhamaben dan Shinta beberapa hari sebelum pembukaan pendaftaran bakal calon di KPU Tangsel.

“PKS memiliki banyak kader potensial, tetapi tidak semua mau dan siap. Saya pernah dicalonkan sebelumnya sebagai calon Wakil Wali Kota pada Pilkada 2020, sehingga bisa menyerap aspirasi warga Tangsel,” jelasnya.

Ruhamaben merasakan bahwa situasi saat ini tidak jauh berbeda dari 2020, sehingga permintaan untuknya maju kembali muncul. “Makanya, saya memutuskan untuk maju, karena tidak ada lagi yang dimajukan,” ujarnya.

Ia melihat momen ini sebagai peluang untuk membantu warga dan membangun Tangsel menjadi lebih baik. “Kecuali jika Tangsel sudah beres, ini belum beres,” tegas Ruhamaben.

Meskipun harus kembali melawan rival yang sama seperti di Pilkada 2020, ia menyatakan tidak gentar. “Saya tidak lelah untuk maju di Pilkada ini,” ucapnya.

Ruhamaben optimis bahwa namanya akan terpilih untuk memimpin Tangsel setelah Pilkada 2024. “Pak Ben (Benyamin Davnie) sudah tiga periode. Sekarang mungkin saatnya bagi saya, Ruhamaben,” candanya.

Lebih lanjut, Ruhamaben meyakini bahwa kehadirannya dapat memberikan manfaat bagi warga Tangsel dan menjadikan demokrasi semakin sehat. “Saya menghargai partai yang mengambil peluang ini. Demokrasi di Tangsel jadi lebih baik. Bayangkan jika tidak ada opsi dan hanya ada kotak kosong,” pungkasnya. (HDS)