RATAS – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berencana menetapkan status siaga darurat Hidrometeorologi pada pekan depan. Kebijakan ini diambil berdasarkan arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi bencana alam di wilayah tersebut.
“Besok akan dibahas dalam rapat koordinasi antarlembaga. Memang ada arahan dari BNPB untuk status darurat tersebut,” ujar Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Kamis (12/12/2024).
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tangsel, Sutang Suprianto, menjelaskan bahwa fenomena Hidrometeorologi dapat memicu bencana alam seperti banjir, baik akibat curah hujan tinggi maupun banjir kiriman dari daerah lain.
“Ada beberapa titik yang rawan banjir. Kita juga tidak bisa memprediksi banjirnya akan seperti apa besok atau lusa. Namun, dengan status siaga, kita harus siap-siap,” kata Sutang.
Ia mengungkapkan bahwa terdapat sembilan titik rawan banjir yang tersebar di Kota Tangsel. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Kecamatan Pondok Aren, Pamulang, Ciputat, dan Ciputat Timur.
Sebagai langkah antisipasi, Sutang menegaskan bahwa status darurat Hidrometeorologi akan ditetapkan setelah koordinasi dengan berbagai pihak selesai dilakukan.
“Mudah-mudahan minggu depan, setelah kita koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” jelasnya.
Penetapan status siaga darurat ini diharapkan dapat memitigasi dampak bencana yang mungkin terjadi akibat fenomena Hidrometeorologi, khususnya menjelang akhir tahun. (HDS)