RATAS – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dua pekan sebelum penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sempat menyatakan kesiapannya untuk mendatangi lembaga antirasuah tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kasus dugaan korupsi yang melibatkan Hasto dalam pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku.
Sebagai pimpinan partai, Megawati menegaskan komitmennya untuk bertanggung jawab atas tindakan kadernya. “Kalau Hasto ditangkap, saya datang. Saya enggak bohong,” tegas Megawati. “Kenapa? Karena saya ketua umum, bertanggung jawab kepada warga saya, dia adalah Sekjen saya,” tambahnya.
Dalam pernyataan tersebut, Megawati juga mengkritik metode kerja penyidik KPK yang dianggapnya kurang profesional. Ia mempertanyakan penggunaan atribut seperti masker dan topi oleh penyidik saat menjalankan tugas.
“Katanya penyidik KPK, tapi masa pakai masker, pakai topi yang ada depannya itu. Iya toh? Berarti dia sendiri kan takut karena menjalani hal yang enggak benar,” ujar Megawati, yang juga mengindikasikan adanya kejanggalan dalam proses pemeriksaan Hasto.
Pernyataan Megawati ini menggambarkan komitmennya untuk melindungi kadernya sekaligus menunjukkan rasa tanggung jawab sebagai pemimpin partai. Kasus ini pun menjadi sorotan publik, mengingat posisi Hasto Kristiyanto yang strategis sebagai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan.
Hingga kini, publik masih menunggu apakah Megawati akan menepati janjinya untuk mendatangi KPK, terutama setelah penetapan status tersangka pada Hasto. (HDS)