RATAS — Program Makan Bergizi Gratis yang direncanakan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) untuk mengurangi angka stunting terpaksa ditunda. Awalnya, program ini dijadwalkan mulai berjalan pada Kamis, 2 Januari 2025, namun hingga kini pelaksanaannya belum dapat direalisasikan karena Pemkot Tangsel masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) dari pemerintah pusat.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengungkapkan kebingungannya terkait pelaksanaan program tersebut. “Saya masih bingung untuk melaksanakan program Makan Bergizi Gratis di Tangsel karena belum menerima aturan juklak dan juknis. Caranya belum ada, supaya tidak salah,” kata Benyamin saat ditemui pada Senin (6/1/2025).
Benyamin menekankan pentingnya adanya pedoman yang jelas agar pelaksanaan program sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Meski begitu, Pemkot Tangsel telah melakukan uji coba program ini di sejumlah sekolah, termasuk PAUD di Serua, Kecamatan Ciputat, serta SMP Negeri di Kecamatan Serpong. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengevaluasi kesiapan program di lapangan.
“Prinsipnya, kami sepakat bahwa program ini sangat penting untuk dilaksanakan. Program ini akan bermanfaat bagi 250 ribu murid yang menjadi penerima manfaat, khususnya dalam menurunkan angka stunting,” jelas Benyamin.
Pemkot Tangsel telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 139 miliar untuk mendukung program tersebut. Anggaran ini diperoleh dari efisiensi belanja daerah, seperti penghematan biaya gaji dan rapat-rapat. Namun, Benyamin mengungkapkan bahwa meski dana sudah tersedia, realisasi program tetap tidak memungkinkan dilakukan pada 6 Januari 2025, sesuai target awal, karena masih ada kendala dalam sistem pengeluaran anggaran dan belum adanya ketentuan teknis dari pemerintah pusat.
Selain itu, Benyamin juga menyoroti potensi persoalan dalam distribusi anggaran. Ia mengingatkan bahwa dana sebesar Rp 10 ribu per siswa setiap hari mungkin akan menjadi isu, terutama jika penerimanya berasal dari keluarga kelas menengah ke atas. “Anggaran ini harus benar-benar tepat sasaran, sehingga manfaatnya dirasakan oleh mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
Benyamin berharap masyarakat dapat memahami tantangan yang dihadapi Pemkot Tangsel dalam merealisasikan program Makan Bergizi Gratis. Ia memastikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjalankan program ini sesuai dengan peraturan dan memberikan manfaat maksimal kepada para penerima.
“Kami mohon doa dan dukungannya agar program ini bisa berjalan dengan baik, karena ini adalah program yang sangat bagus,” tutup Benyamin.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari kebijakan nasional yang bertujuan menekan angka stunting di Indonesia. Tangsel menjadi salah satu daerah yang berupaya serius mendukung program ini, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan di tahap awal pelaksanaannya. (HDS)