Walikota Tangsel Bahas Proyek Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik

0
11

RATAS – Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, memimpin pertemuan dengan dua konsorsium kandidat proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Ruang Anggrek, Kantor Pemkot Tangsel, Senin (6/1/2024). Pertemuan tersebut membahas hasil penilaian panitia terkait penawaran teknis dan finansial kedua konsorsium.

Kasubag Komunikasi Setda Kota Tangsel, Jaka Badranaya, menjelaskan bahwa proses penilaian melibatkan tenaga ahli yang mengkaji aspek teknis (80%) dan finansial (20%). Menurutnya, kedua konsorsium menawarkan skema berbeda terkait tipping fee dan estimasi investasi, yang membutuhkan kajian mendalam.

“Perbedaan ini harus ditelaah secara komprehensif agar keputusan yang diambil menguntungkan pemerintah dan masyarakat dalam jangka panjang,” ujar Jaka.

Walikota Benyamin Davnie menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam menentukan mitra kerja sama, mengingat proyek ini akan berdampak signifikan terhadap anggaran daerah selama 27 tahun ke depan. Kedua konsorsium yang lolos seleksi awal menawarkan tipping fee masing-masing Rp430 ribu per ton dan Rp520 ribu per ton.

“Harga murah tidak selalu menjamin kualitas teknis terbaik. Proyek ini melibatkan investasi besar hingga Rp2 triliun per konsorsium dengan komitmen panjang. Keputusan ini harus matang karena akan memengaruhi lima periode kepemimpinan walikota mendatang,” tegas Benyamin.

BACA JUGA :  Lahirkan Inovasi Rumah Arsip Setda, ASN Ini dapat Penghargaan dari Benyamin Davnie

Tahapan Evaluasi dan Selanjutnya

Jaka Badranaya menambahkan, proses evaluasi akan dilanjutkan sesuai regulasi dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Konsorsium terpilih nantinya diwajibkan membentuk badan usaha baru dalam waktu enam bulan sebelum menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS).

“Kami juga membutuhkan kepastian dari PLN terkait penyerapan listrik hasil PSEL. Dengan kondisi overkapasitas di beberapa wilayah, skema kerja sama ini harus dipastikan feasible agar tidak mangkrak,” ujar Jaka.

Belajar dari Kota Lain

Walikota Benyamin juga menekankan pentingnya belajar dari pengalaman kota lain, seperti Surabaya, yang telah mengimplementasikan proyek serupa dengan tantangan yang berbeda.

“Kami harus memastikan segala aspek, termasuk teknologi yang digunakan, pendapatan dari penjualan listrik, dan dampak terhadap anggaran daerah,” tambahnya.

Pertemuan ini merupakan bagian dari tahapan panjang sebelum keputusan akhir diambil. Pemerintah Kota Tangerang Selatan berkomitmen menjadikan proyek PSEL sebagai solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan sekaligus mendukung transisi energi hijau di Indonesia. (HDS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini