Menag Pastikan PPG PAI Berjalan untuk Tingkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Guru

RATAS – Kementerian Agama memastikan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah tetap berjalan. Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa PPG bagi guru PAI sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di Indonesia serta profesionalisme tenaga pengajar.

Menurut Menag, program ini juga akan memberikan dampak positif bagi pendidikan agama di sekolah-sekolah serta meningkatkan kesejahteraan guru yang telah mendapatkan sertifikat pendidik.

“PPG adalah sarana bagi para guru untuk meningkatkan profesionalisme. Dengan ilmu dan keterampilan yang mereka peroleh, mereka dapat memberikan pendidikan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa,” ujar Menag di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

“Tahun ini, PPG akan diikuti oleh 95.367 guru PAI di sekolah. Dengan mengikuti PPG, mereka akan mendapatkan sertifikat pendidik dan bagi yang memenuhi syarat akan menerima tunjangan profesi guru mulai tahun berikutnya. Ini merupakan langkah nyata Kemenag dalam mendukung program Presiden untuk menyejahterakan guru,” tambahnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Suyitno, menyampaikan bahwa sejak 2024, pihaknya telah menyelenggarakan PPG bagi guru PAI di sekolah umum dalam dua angkatan dengan total peserta mencapai 28.677 orang. Sebanyak 13.409 guru yang telah lulus pada angkatan pertama telah menerima sertifikat pendidik, sementara 15.268 guru lainnya akan melaksanakan Uji Pengetahuan (UP) PPG angkatan kedua secara daring berbasis domisili pada 15 Februari 2025.

“PPG ini sangat penting dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. Hal ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo yang menempatkan guru sebagai pilar utama dalam membangun bangsa. Kami berharap melalui program ini, para guru dapat terus berkembang dan mendapatkan pengakuan atas profesi mereka,” jelas Suyitno.

“Guru PAI di sekolah yang telah mendapatkan sertifikat pendidik melalui PPG akan menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) setiap tahun hingga mencapai batas usia pensiun. Ini merupakan bukti nyata kehadiran negara dalam memuliakan para guru,” tandasnya. (HDS)