RATAS – Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang akan menembus wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) semakin dekat menjadi kenyataan. Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan bahwa seluruh pihak yang terlibat menunjukkan keseriusan tinggi dalam merealisasikan proyek transportasi massal tersebut.
“Kami harapkan kerja samanya bisa segera ditandatangani. Ini akan menjadi moda transportasi andalan warga Tangsel menuju Jakarta dan sekitarnya, sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” ujar Benyamin saat diwawancara di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Menurut Benyamin, proyek ini telah melalui berbagai tahap persiapan, termasuk uji kelayakan dan diskusi mendalam dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) bersama lintas instansi. Sejumlah pemangku kepentingan yang terlibat antara lain Kemenko Perekonomian, Bappenas, Kementerian Perhubungan, Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Banten, Pemkab Tangerang, BPTJ, dan PT MRT Jakarta (Perseroda).
FGD tersebut membahas sejumlah aspek penting, mulai dari penentuan trase (jalur) hingga skema pembiayaan yang paling memungkinkan untuk proyek ini.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menjelaskan bahwa terdapat dua opsi rute utama yang saat ini masih dalam kajian.
“Ada dua opsi jalur, yaitu lewat Pondok Cabe–Ciputat atau Bintaro–Serpong. Kita masih mengkaji mana yang lebih cepat, efisien, dan berdampak besar bagi konektivitas warga,” jelas Pilar.
PT MRT Jakarta telah menyusun rencana awal yang mencakup dua koridor potensial:
- Koridor Selatan: Ciputat – Pondok Cabe
- Koridor Utara: Pondok Aren – Serpong
Kedua koridor ini akan terintegrasi dengan jaringan MRT Jakarta yang ada saat ini melalui stasiun utama di Lebak Bulus.
Pilar optimistis bahwa proyek ini bisa membawa manfaat besar, baik dari sisi mobilitas maupun pertumbuhan ekonomi wilayah Tangsel.
“InsyaAllah, kalau memungkinkan, keduanya bisa dibangun secara bersamaan. Ini akan sangat memperkuat konektivitas di wilayah selatan Jakarta,” ujarnya.
Hingga saat ini, proyek masih berada pada tahap studi kelayakan (feasibility study) yang dikerjakan oleh PT MRT Jakarta dan dijadwalkan rampung pada Desember 2025. Pemerintah Kota Tangsel bersama para pemangku kepentingan masih terus melakukan sosialisasi dan pembahasan teknis agar proyek ini bisa segera masuk ke tahap implementasi.
“Kami optimistis proyek ini akan terwujud dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Tangsel,” tutup Pilar. (HDS)
