RATAS – Para orang tua yang buah hatinya nakal dan sulit diatur disebabkan beragam faktor. Perilaku anak tersebut tidak perlu ditanggapi dengan marah, emosi, atau kekerasan.
Namun demikian, orangtua juga tidak bisa sepenuhnya memaklumi perilaku anak nakal lantaran bisa menjadi kebiasaan buruk yang akhirnya sulit diperbaiki.
Orangtua hanya perlu mengarahkan perilaku anak untuk menjadi lebih baik. Pasalnya, tidak ada anak yang dilahirkan untuk menjadi seseorang yang nakal.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima tips untuk mengatasi berperilaku anak nakal :
1. Memberi Pujian
Karena tidak ada anak yang dilahirkan nakal maka ada kalanya juga ia bisa bersikap manis dan baik. Ini bisa menjadi momen yang tepat bagi orangtua untuk memberikan pujian.
Pujian akan sangat bermakna untuk anak karena ia merasa dihargai sehingga perilaku nakalnya bisa berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
2. Memberikan Contoh
Terkadang anak tidak bisa dinasihati hanya dengan kata-kata. Bahkan tidak jarang anak tidak mau menuruti apa kata orangtua karena apa yang orangtuanya ucapkan tidak sesuai dengan sikapnya.
Sehingga ia engga untuk menuruti perkataan orangtua. Untuk itu, nasihat yang diberikan kepada anak harus dibarengi dengan perilaku orangtua yang bisa memberi contoh pada anak.
3. Bersikap Lembut
Menghadapi anak nakal tidak bisa dengan emosi apalagi kekerasan. Hindari berteriak atau membentak apalagi jika dilakukan di depan umum.
Sebagai gantinya, orangtua bisa memberikan nasihat secara perlahan dan dapat dimengerti oleh anak. Dengan bentakan atau kekerasan justru membuat anak bisa meniru perilaku tersebut.
4. Konsisten
Orangtua harus bisa bersikap konsisten terhadap anak. Jangan sampai anak dibuat bingung dan akhirnya lepas dari kepatuhan yang tadinya sudah dibangun. Orangtua bisa mengacu terhadap aturan yang tegas agar anak tetap memiliki rasa segan.
5. Menerapkan Metode Reward dan Punishment
Ini bisa menjadi cara berikutnya jika sang anak tetap nakal dengan menggunakan cara sebelumnya.
Orangtua harus membuat aturan yang tegas untuk membatasi perilaku anak melalui reward dan punishment. Sehingga anak bisa bersikap disiplin dan bertanggung jawab terhadap apa yang sudah ia lakukan.