1.100 Ton Sampah Per Hari akan “Disulap” Jadi Listrik di PSEL Cipeucang, Warga Tangsel Girang “Banjir” Keuntungan

0
47

RATAS – Sebanyak 1.100 ton sampah per hari akan “disulap” alias diubah dan diolah menjadi energi listrik di PSEL Cipeucang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Warga Tangsel pun girang karena “banjir” keuntungan.

Hadirnya tempat Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) pun akan mengakhiri kisah gunungan sampah yang mengancam lingkungan dan kenyamanan warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang tersebut. Sebab, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) telah menggandeng investor swasta dalam membangun fasilitas canggih PSEL itu.

Ini merupakan sebuah langka revolusioner dalam “menyulap” sampah menjadi sumber energi bersih. Hal itu seperti yang diungkapkan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan.

Orang nomor dua di Tangsel itu mengatakan, dengan fasilitas ini, sampah nanti tidak lagi menjadi masalah. “Melainkan, sumber aset energi dengan beragam dampak positifnya untuk masyarakat Tangsel,” ujar Pilar, kepada wartawan, Rabu, 07 Mei 2025.

Menurutnya, PSEL Cipeucang ini akan mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah per hari. Yakni, lanjutnya, dengan menggunakan teknologi MGI atau Moving Grate Incenerator yang dapat mereduksi secara maksimal hampir seluruh sampah yang dihasilkan Kota Tangerang Selatan.

Diungkapkan Pilar, selama ini, TPA Cipeucang menjadi tumpuan warga Tangsel membuang sampah industri maupun rumah tangga. “Dengan kondisi topografi yang ada, dan volume sampah yang terus bertambah setiap hari, maka tidak jarang warga sekitar mengeluh,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Hadang "Kotak Kosong", PSI Turunkan Kaesang untuk Lawan Ben-Pilar di Pilkada Tangsel 2024?

Nah, investasi besar itu akan digelontorkan oleh Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melalui anak usahanya PT Indoplas Energi Hijau bersama mitra teknologi China Tianying Inc (CNTY), yang resmi ditetapkan sebagai pemenang lelang pada 17 April 2025. Kata Pilar, proyek ini ditargetkan mulai konstruksi pada 2026.

“Masuk tahap uji coba operasional di 2028. Dan, mulai beroperasi penuh secara komersial pada 2029,” sebutnya.

Manfaat dan Keuntungan yang Diperoleh Warga

Lalu, apa manfaat atau keuntungan warga dengan hadirnya PSEL ini? Berikut empat dampak positif pembangunan PSEL Cipeucang Tangsel atau keuntungan-keuntungan yang diperoleh warga Tangsel.

1. Sampah baru dan lama dikelola dengan baik.

Pimpinan konsorsium IEH-CNTY, Bobby mengatakan, pada prosesnya nanti pengelolaan tidak hanya dilakukan untuk sampah-sampah baru. Tetapi, juga akan mengangkat kembali tumpukan sampah lama yang telah mengendap di TPA Cipeucang.

Selain 1.000 ton sampah baru, sekitar 100 ton per hari dari timbunan lama akan diolah menjadi energi listrik. Hingga, akan berdampak positif terhadap penurunan risiko longsor, kebakaran, dan pencemaran air tanah di lingkungan tersebut, urai Bobby.

BACA JUGA :  Ucapkan Selamat HUT ke-3, PERWATAS Berharap, Gerai Lengkong Jadi Lokomotif dan Motor Penggerak UMKM di Tangsel agar Naik Kelas dan makin Maju

“Proses pengolahan sampah ini sangat efisien dan maksimal, serta dapat mengolah sampah sedikitnya 90 persen dari sampah yang masuk tanpa proses pemilahan jenis sampah,” tandasnya.

2. Menghasilkan energi listrik bersih.

Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, PSEL Cipeucang, ungkap Bobby, akan menghasilkan energi listrik bersih dan menambah pasokan energi ramah lingkungan di tengah kota yang terus berkembang pesat. Dalam prosesnya, urai Bobby, teknologi pembangkit listrik tenaga sampah ini menggunakan panas dari pembakaran sampah untuk memanaskan air, menciptakan uap yang kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

“Listrik yang dihasilkan oleh PSEL ini adalah listrik yang bersih,” tegasnya.

3. Tidak menimbulkan bau.

Proses dari fasilitas pengolahan sampah ini akan mengikuti standar ramah lingkungan internasional yang tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan seperti dampak emisi karbon, polusi udara dan dampak bau, terang Bobby. “Dijamin tidak mengeluarkan bau apa pun dari sampah yang diolah sehingga tidak akan menimbulkan gejolak sosial dari masyarakat setempat,” cetusnya.

BACA JUGA :  Bawaslu Tangsel Temukan Kejanggalan pada Barcode Surat Suara Pilkada 2024

4. Menigkatkan kualitas hidup masyarakat.

Diungkapkan Bobby, PSEL ini nantinya akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. Selain membersihkan masalah sampah, juga bisa meningkatkan ekonomi daerah, sebutnya.

Dari 1.100 ton sampah per hari yang dikelola, ia mengatakan, ditargetkan dapat menghasilkan listrik sebesar 15,7 Megawat (MW). “Listrik ini nantinya akan dijual sesuai dengan ketetapan Perpres, Nomor 35, Tahun 2018, yaitu sebesar 13,35 cents per kilowatt-hour (kWh). Dengan pendekatan dan cara yang tepat, pengolahan sampah bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan,” pungkas Bobby.

Warga Tangsel Senang

Warga Tangsel pun mengaku senang jika proyek PSEL yang menelan biaya Rp2,6 triliun itu dapat terealisasi dengan baik. “Saya sangat bila PSEL Cipeucang ini beroperasi. Warga tidak bingung lagi membuang sampah karena langsung diolah menjadi energi listrik,” ucap Setiawan, warga Serpong, Tangsel.

Hal senada diungkapkan warga Tangsel lainnya, Anto. “PSEL Cipeucang ini akan sangat membantu warga dan Pemkot Tangsel dalam mengatasi persoalan sampah yang tidak kunjung usai. Kami sangat senanh,” aku warga Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangsel itu. (AGS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini