Soal PLTU Suralaya yang Akan Disuntik Mati, Menko Luhut: Nanti Siapa yang Bayar Transisi Energinya?

Rabu, 06 September 2023, Pukul 18:57 WIB
Kawasan PLTU Suralaya adalah Kumpulan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang terletak di Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, Banten, Indonesia. Letaknya sedikit ke sebelah selatan dari Tanjung Pujut atau sekitar 7 km arah timur laut dari Pelabuhan Penyeberangan Merak. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah butuh kajian sebelum melakukan suntik mati PLTU Suralaya. Meski demikian, ia memastikan bahwa rencana mempensiunkan PLTU masih tetap berjalan.

Menurut Luhut, ada permasalahan yang akan timbul bila PLTU Suralaya disuntik mati karena membutuhkan dana yang besar untuk melakukan transisi energi.

“Sekarang sedang dikaji dengan baik yang saya katakan tadi itu, early retirement itu akan kita lakukan. Tapi, siapa yang bayar?” tuturnya di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Lebih lanjut, Luhut menuturkan bahwa pemerintah tengah menanti dana global lewat Just Energy Transition Partnership (JETP) sejumlah USD 20 miliar atau setara Rp 300 triliun. Tapi dana yang dinanti itu tak kunjung cair hingga saat ini.

“Lagi dihitung sama PLN, tapi untuk early retirement tadi yang bayar dulu duitnya mana? Mereka kan yang minta kita buat (transisi energi), ya kita buat. Mereka yang janjiin duitnya, ya sekarang mana duitnya?,” ungkapnya.

PT PLN Indonesia Power sebelumnya mengungkapkan bahwa penonaktifan PLTU Suralaya tak memberi dampak pada polusi udara Jakarta. Sebab, PLTU Suralaya telah menerapkan sejumlah teknologi untuk mengendalikan emisi di setiap produksinya.

BACA JUGA :  Kementan Launching Sapi Jersey di BBIB Singosari untuk Dongkrak Kualitas Susu Sapi Perah

“Okelah PLTU sekarang disalahkan, kita matikan Suralaya, 1, 2, 3, 4. Tetapi di data terakhir, tidak mengurangi polusi ternyata. Tapi tetap kita matikan, karena ini komitmen bersama untuk menjaga polusi,” kata Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Menurut Erick, polusi udara merupakan musuh bersama karena akan mempengaruhi kesehatan warga Jakarta. Oleh karena itu, selain suntik mati PLTU, pihaknya juga terus mendorong penggunaan corong penampung alias scrubber di seluruh PLTU demi mengurangi emisi. (ARH)

Latest

Komisi I Desak Pemerintah Tolak Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025 Jakarta

RATASTV — Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mendesak pemerintah bersikap tegas terhadap rencana keikutsertaan atlet Israel dalam ajang World Artistic Gymnastics Championships 2025 yang...

Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Sorotan Nasional! Keluarga Korban Ultimatum Polisi: Usut Dalang, Jangan Ada yang Ditutupi  

RATAS – Suasana duka di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, seketika berubah menjadi ledakan amarah keluarga korban. Di tengah jerit tangis dan proses identifikasi di RS Bhayangkara Surabaya, mereka...

Terendus Potensi Penyimpangan, DPRD Jabar Tegur Keras Dedi Mulyadi soal Gerakan Poe Ibu

RATAS– Program bertajuk Gerakan Poe Ibu (Rereongan Sapoe Sarebu) mendadak jadi sorotan tajam setelah dianggap terlalu tergesa dan berpotensi menimbulkan polemik besar. Lewat surat edaran Nomor...

Banjir Besar Landa Thailand, 22 Orang Dilaporkan Tewas 

RATAS— Belasan provinsi di negara Thailand dilanda banjir besar pada Selasa (6/10). Bencana alam tersebut dilaporkan menelan puluhan korban jiwa, dan ratusan warga diungsikan. Departemen...

Pencarian Berakhir ! Korban Tewas Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Capai 67 Orang

RATAS – Operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo resmi ditutup pada Selasa (7/10). Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600