RADAR TANGSEL RATAS – Meski menjadi calon legislatif (caleg) termuda di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Christopher Adrian Persadanta Ginting, S. E. siap memperjuangkan aspirasi masyarakat jika terpilih. Christopher pun mengaku percaya diri dan tidak minder bersaing dengan senior atau caleg yang lebih tua.
Hal itu diungkapkan Christopher saat berbincang-bincang seputar pencalegannya dengan awak redaksi Kantor Berita ratas.id RADAR TANGSEL, Rabu, 11 Oktober 2023. “Ya benar, saya caleg paling muda di Tangsel yang akan maju di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Saya siap memperjuangkan aspirasi warga bila terpilih menjadi anggota DPRD Kota Tangsel,” ucapnya, di Ricastro Ciater, Serpong, Tangsel.
Caleg DPRD Kota Tangsel dari Partai Demokrat Daerah Pemilihan (Dapil) Pamulang itu menegaskan, jika terpilih, ia akan menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya generasi muda. “Dengan maju menjadi calon wakil rakyat, saya tentu dapat jadi inspirasi anak-anak muda lainnya sekaligus membangkitkan semangat mereka untuk ikut berpolitik dengan baik,” ujarnya.
Pemuda 22 tahun yang saat ini menjadi CEO (Chief Executive Officer) atau direktur utama Ricastro itu pun mengaku akan lebih mudah memperjuangkan aspirasi anak-anak muda di Tangsel bila dirinya terpilih. “Tentu, bila terpilih, saya akan lebih mudah berkomunikasi dengan anak-anak muda di Tangsel. Dengan gaya dan bahasa kita (bahasa anak muda),” cetusnya.
Sejak SMP Suka Politik
Christopher sendiri mengaku tertarik dengan politik sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Saya sejak SMP sudah tertarik dengan politik. Pada masa-masa SMP itu, kan, media-media lagi booming-booming-nya soal politik. Memang itu tahun politik. Dan, saya mulai tertarik politik sejak SMP itu,” akunya.
Politik di Indonesia Unik
Putra owner Ricastro, Ardinata Ginting ini menyebut, politik di Indonesia itu unik. “Ya unik karena partai politiknya jumlahnya banyak. Kalau di USA (Amerika Serikat), jumlah parpolnya hanya dua. Di Indonesia beragam. Ini salah satu alasan saya terjun ke dunia politik meski masih muda,” ungkapnya.
Dan, kata penyandang gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) itu, alasan lain ia nekat masuk ke dunia politik adalah agar dapat mempunyai kekuasaan untuk mengambil kebijakan demi masyarakat. “Butuh power (kekuasaan) untuk mengubah keadaan suatu daerah atau negara. Kalau power dipegang orang baik, maka melahirkan kebijakan yang baik juga,” tandasnya. (AGS)