Guna Beri Bantuan Medis Bagi Warga Gaza, Prancis Kirim Kapal Induk ke Perairan Mediterania

0
233
Kapal induk helikopter, Dixmude, yang bakal dikirim pemerintah Prancis ke Mediterania bagian timur untuk kegiatan penyaluran bantuan medis bagi warga Gaza yang jadi korban kekejian Israel. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Pemerintah Prancis tengah bersiap-siap mengirimkan salah satu kapal perangnya ke perairan Mediterania bagian timur untuk menyalurkan bantuan medis ke Jalur Gaza yang dilanda perang selama sebulan terakhir. Selain lewat jalur laut, Prancis juga berkontribusi dalam pengiriman bantuan medis via udara bersama negara-negara Eropa lainnya.

Pada Senin (20/11/2023), AFP melansir kabar bahwa kantor Presiden Emmanuel Macron telah mengumumkan bahwa sebuah kapal induk helikopter Prancis, Dixmude, akan berlayar ke Mediterania bagian timur untuk menyalurkan pasokan medis ke Jalur Gaza.

Disebutkan pula bahwa kapal induk Dixmude akan mulai berlayar pada awal pekan ini dan tiba di Mesir dalam beberapa hari mendatang.

Tidak hanya itu, sebuah penerbangan charter yang membawa lebih dari 10 ton pasokan medis juga direncanakan dilaksanakan pada awal pekan ini. “Prancis juga akan berkontribusi dalam upaya Eropa dengan memasok peralatan medis pada beberapa penerbangan Eropa pada 23 November dan 30 November,” kata Kantor Kepresidenan Prancis dalam pernyataannya.

BACA JUGA :  Pemerintah Akan Bagikan Bansos Rp 24,17 Triliun, Sinyal Harga BBM Bakal Naik?

Tak lupa, Kantor Kepresiden Prancis juga menyatakan bahwa otoritas Paris berupaya mengevakuasi puluhan anak-anak di Jalur Gaza yang membutuhkan perawatan medis darurat.

“Prancis memobilisasi semua sarana yang tersedia untuk berkontribusi dalam evakuasi anak-anak yang mengalami luka-luka dan sakit, yang membutuhkan perawatan darurat dari Jalur Gaza ke rumah-rumah sakitnya,” demikian pernyataan mereka.

Sementara itu, Macron, dalam pernyataan terpisah via media sosial X, menyebut sekitar 50 anak bisa diterbangkan untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit yang ada di Prancis jika dibutuhkan.

Sebagai informasi, laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 13.000 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel selama lebih dari sebulan terakhir. Jumlah korban tewas itu mencakup lebih dari 5.000 anak-anak.

Macron menuturkan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, bahwa terlalu banyak korban sipil di Jalur Gaza. Macron juga mengingatkan Netanyahu bahwa membedakan teroris dari masyarakat dan pentingnya mewujudkan jeda kemanusiaan yang mengarah pada gencatan senjata adalah hal yang mutlak. (ARH)

BACA JUGA :  Liberalisasi Terselubung ala Pemerintah, Sewa Jaringan Listrik di RUU EBET

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini