RADAR TANGSEL RATAS –
Vidi Galenso Syarief terpilih kembali menjadi ketua umum Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) dalam kongres X. Ia mengalahkan lawan-lawannya dalam Kongres X PAJ, pada Ahad-Senin (3-4 Desember 2023).
Kongres X PAJ sendiri digelar secara hybrid (langsung di tempat dan online), di Kantor Sekretariat Perhimpunan Alumni Jerman Nasional, Jl. Latuharhary, No. 19, RT 02/RW 07, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Acara Kongres X PAJ tersebut berlangsung lancar, aman, tertib dan sukses.
Vidi Terpilih Kembali
Vidi Galenso Syarief adalah ketua umum PAJ periode 2020-2023. Ia merupakan calon incumbent (petahana).
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai advokat itu menyisihkan lima kandidat ketua umum PAJ lainnya. Ada enam kandidat atau calon ketua umum (caketum) PAJ yang bertarung, termasuk Vidi.
Keenam caketum PAJ Periode 2023-2028 itu adalah Dr. rer. pol. Achmad Fajar Hendarman, S. T., M. S. M., Prof. Dr. rer-nat. Marianti A. Manggau, Apt., Imelda Caroline Sekeon, Zulfahmy Buyung Darwis, Don Haidy Abel, S. T., MBA&E, LMP-NLP. Serta, Ing. Ir. H. M. Vidi Galenso Syarief VDI, S. H., M. H., CMLC, CCD.
Namun, dalam perjalanan, dua kandidat menyatakan mundur yaitu Imelda dan Zulfahmy Buyung. Tinggal empat kandidat yang berkompetisi.
Dalam kongres tersebut, Vidi menang telak dengan memperoleh suara maksimal (mayoritas). Kongres sendiri dinyatakan sah karena sudah mencapai kuorum.
Dari 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang ada di Indonesia, 12 suara mengikuti Kongres X PAJ. Dan, dinyatakan sah karena sudah mencapai 50 persen plus 1.
Kongres PAJ kali ini berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan sistem one man, one vote atau satu orang, satu suara. Sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PAJ hasil kongres IX 2020 yang sudah didaftarkan dan sah di Ditjen AHU Kemenkumham Tahun 2021, pemilihan ketua umum menggunakan sistem 1 DPD, 1 suara.
Terpilihnya Vidi Galenso Syarief menjadi ketua umum PAJ Nasional periode 2023-2028 dalam kongres yang berlangsung sangat demokratis ini menjadi tonggak kebangkitan Perhimpunan Alumni Jerman dalam menyatukan dua kubu yang selama ini berkonflik untuk mengakhiri perpecahan. Sekaligus, sebagai awal rekonsiliasi yang baik.
Siap Menerima Amanah Kembali
Vidi sendiri menyatakan siap menerima amanah kembali untuk memimpin PAJ Nasional periode 2023-2028. “Pertama, kita mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Kongres X pada 3-4 Desember 2023 berjalan lancar, aman dan tidak bermasalah. Dan, Alhamdulillah, saya kemarin mendapat suara mayoritas. Saya Insya Allah siap menerima amanah Kongres X PAJ yang berlangsung sangat demokratis,” ucap Vidi dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Desember 2023.
Ia bertekat mewujudkan tema besar kongres X. “Yaitu Bersama PAJ Nasional Menuju Indonesia Emas 2045. Ada satu variabel penting dalam kongres kali ini, yaitu PAJ Nasional. Yang sebelumnya, teman-teman kita di daerah-daerah belum berbadan hukum dan mempunyai kepengurusan,” tukasnya.
PAJ Nasional, kata Vidi, akan mempunyai kepengurusan DPD se-Indonesia. “Alhamdulillah, sudah ada 20 DPD dari 38 provinsi se-Indonesia. Dan ini, juga merupakan amanah dari Kongres IX PAJ,” sebutnya.
Kemudian, lanjut Vidi, satu variabel lagi yang diatur dalam AD/ART yaitu tentang sistem pemilihan ketua umum. “Sekarang tidak lagi one man, one vote. Tetapi, 1 DPD, 1 suara. Ke depannya, PAJ membuka peluang bekerja sama dengan organisasi alumni Jerman lainnya yang sudah berbadan hukum sendiri sebagai organisasi otonom yang ketua umumnya akan mendapatkan hak suara di kongres berikutnya,” jelas Vidi.
Akan Dibawa ke Mana PAJ Nasional?
Ditegaskan Vidi, sesuai visi misinya pada 2020, ia ingin PAJ dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara. “Para anggota PAJ, dengan ilmu pengetahuan yang didapat di Jerman diharapkan dapat membantu pemerintah membuka lapangan kerja sekaligus menjadikan profit center-profit center untuk menghidupkan roda organisasi. Kita berdayakan secara moral dan material,” tandasnya.
Terpenting, ia mempunyai mimpi sesuai impian the founding fathers PAJ (Almarhum B. J. Habibie dan teman-teman beliau, mudah-mudahan, Perhimpunan Alumni Jerman kembali ke jalan yang benar. “Visi misinya sebagai wadah/organisasi pertama dan tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1991 oleh mendiang Prof. Dr.-Ing. B. J. Habibie dan kawan-kawan. Kita inginkan, apa yang kita rasa sebagai suatu keberuntungan dan mendapat kesempatan pendidikan, bekerja dan memperoleh pengetahuan dari Jerman, itu mudah-mudahan dapat bermanfaat di sini,” urainya.
Jadi, ungkap Vidi, PAJ nasional akan menjadi organisasi terbuka. “Seperti visi misi saya yang dulu bahwa PAJ adalah sebagai lembaga think tank (wadah pemikir) untuk bangsa ini. Yang tentu, bangsa ini bangsa yang besar yang memerlukan banyak pemikiran positif, bukan rebutan organisasi,” cetusnya.
Dan yang paling penting juga, ditegaskan Vidi, PAJ ke depannya adalah organisasi yang mementingkan umat. “Bukan PAJ yang egois, mengurus dirinya sendiri, anggotanya sendiri kumpul-kumpul sendiri. Melainkan, PAJ menjadi milik bangsa dan negara kita. Dalam artian yang sebenarnya mengabdikan ilmu pengetahuan yang didapat di Jerman untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia. Karena, kita ingin, bukan hanya jadi pelengkap penyerta pembangunan Indonesia, melainkan pelaku utama, pelopor dan pendorong yang nyata dalam membangun bangsa,” pungkasnya. (AGS)