RADAR TANGSEL RATAS – Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa pihaknya mengusulkan 20 negara terkait kebijakan bebas visa kunjungan ke Indonesia. Menurut Sandiaga, ke-20 negara itu dipilih berdasarkan faktor jumlah wisatawan dan yang memiliki investasi di Indonesia.
“Tadi diputuskan untuk diajukan negara-negara mana yang akan diusulkan untuk bebas visa kunjungan. Dari Kemenparekraf mengajukan 20 negara dengan wisatawan mancanegara tertinggi di luar negara yang telah bebas visa kunjungan negara ASEAN,” tutur Sandiaga kepada wartawan seusai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Negara-negara yang diajukan untuk bebas visa kunjungan ke Indonesia yang dimaksud Sandiaga antara lain Australia, Tiongkok, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Jepang, Rusia, Taiwan, Selandia baru, Italia, dan Spanyol.
“Lalu ada pula lima negara lain tambahan, yakni negara-negara yang berkaitan dengan sumbangsih kontribusi investasi dan dampak ekonomi kepada Indonesia, negara-negara Timur Tengah seperti UEA, Arab Saudi, Qatar, dan beberapa negara lain,” papar Sandiaga.
Usulan negara-negara itu, kata Sandiaga, masih akan difinalisasi satu bulan ke depan. Selanjutnya akan dilaporkan kembali untuk mendapat arahan Presiden. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Menkumham Yasonna Laoly dan Dirjen Imigrasi Silmy Karim.
“Satu bulan ke depan akan difinalisasi dan setelah itu, kita akan dapat arahan dari presiden dan kebijakan itu akan ditindaklanjuti dengan imigrasi. Kami akan berkoordinasi dengan Prof Yasonna dan Dirjen Imigrasi Pak Silmy,” ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga juga mengungkap soal usulan Kementerian BUMN terkait penerimaan pengunjung mancanegara bebas visa. Sandiaga menyebutkan ada 13 bandara yang diusulkan.
“Daftarnya tidak ada ada di sini, tapi lima DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) itu Kualanamu, Yogyakarta, Lombok, Komodo, dan Sam Ratulangi, dan ada delapan bandara, seperti Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, Banda Aceh, Jayapura, dan Kertajati. Itu yang nanti akan didorong sebagai di luar umroh dan haji diprioritaskan bandara mancanegara,” tutur Sandiaga. (ARH)