Bahas Strategi Melawan Korea Utara yang Dianggap Berbahaya, Korsel, Amerika Serikat, dan Jepang Bertemu di Tokyo

0
205
Korea Utara merupakan negara bersenjata nuklir yang mengancam menggunakan senjatanya untuk menghadapi Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Ancaman dari Korea Utara adalah nyata dan serius, dan merupakan tantangan besar bagi tatanan keamanan global. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat dan Jepang mengadakan pembicaraan kerja trilateral pertama mereka untuk meningkatkan kerja sama melawan ancaman dunia maya yang semakin meningkat di Korea Utara (Korut).

Seperti yang dilansir Yonhap News, Kementerian Luar Negeri Korsel pada hari Kamis (7/12/2023) waktu setempat menyebut pertemuan itu sebagai tindak lanjut dari pertemuan puncak para pemimpin mereka pada bulan Agustus lalu.

Pembicaraan di Tokyo tersebut dilakukan oleh Duta Besar Bidang Kebijakan Siber dan Wakil Dirjen Biro Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Jepang Ishizuki Hideo; Wakil Perwakilan Khusus untuk Korea Utara Departemen Luar Negeri Negara Bagian Amerika Serikat Jung Pak; dan Direktur Jenderal Urusan Nuklir Korea Utara Kementerian Luar Negeri Republik Korea Lee Jun-il.

Menurut Kementerian Luar Negeri Korsel
Dialog tersebut diluncurkan sebagai bagian dari tindak lanjut kesepakatan yang dicapai antara Presiden Yoon Suk Yeol, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada pertemuan puncak Camp David. Pertemuan itu bertujuan meningkatkan kerja sama tripartit di bidang keamanan dan membentuk kelompok kerja yang bertugas untuk memerangi ancaman dunia maya Korea Utara (Korut).

BACA JUGA :  Anies Siap Nyapres 2024, PKS: Ia Jadi Simbol Perubahan untuk Indonesia

Ketiga pihak membahas cara untuk melawan pencurian mata uang kripto Korea Utara, dan aktivitas siber ilegal lainnya yang bertujuan untuk mendanai program pengembangan nuklir dan rudalnya.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Korsel juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama dengan komunitas internasional dan sektor swasta untuk memblokir pekerja ilegal Korea Utara di sektor Teknologi informasi. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini