Bahlil Lahadalia: Mengkritik Bansos Berarti Tidak Senang kepada Masyarakat yang Membutuhkan atau Orang Miskin

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku heran mengapa pemberian bansos dipermasalahkan menjelang Pemilu 2024, padahal program pemerintah itu sudah berjalan sejak lama. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Belum lama ini, mantan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengkritik adanya bantuan sosial yang kali ini dikucurkan dengan anggaran sebesar Rp 11,2 triliun di tengah masa kampanye Pemilu 2024. Menurut Ahok, pemberian bansos itu tidak memberikan keadilan sosial.

“Makanya bagi saya, saya hidup ini mau jadi kaya raya tapi membiarkan rakyat hanya mendapatkan bantuan sosial bukan keadilan sosial. Negara ini didirikan dengan jelas Proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan mewujudkan bansos,” kata Ahok dalam acara deklarasi Ahokers bersama Ganjar – Mahfud, Minggu (4/2/2024).

Ahok juga mengatakan bahwa sebenarnya bansos hanya ada di jaman kerajaan, saat rakyat meminta belas kasihan raja. Ia juga menegaskan bahwa masyarakat berhak atas pajak yang dibayarkan.

“Bantuan sosial itu hanya di zaman kerajaan, ketika rakyat harus minta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang perlu dikasihani republik ini milik kita semua, kita berhak pajak yang kita bayar ini punya kita,” ujar Ahok.

BACA JUGA :  Heboh 34 Juta Data Biometrik Paspor WNI Bocor, Dirjen Imigrasi Langsung Buka Suara

Atas kritikan terkait tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia angkat bicara. Bahlil menyebut penyataan Ahok tidak merepresentasikan pikiran rakyat kecil, sehingga tak perlu ditanggapi.

“Ahok kok ditanggapi, gitu loh? ngapain tanggapi Ahok? ya? gak perlu menurut saya ditanggapi. itu kan pikiran Ahok yang tidak merepresentasikan pikiran rakyat kecil,” tutur Bahlil di Kompleks Istana, Senin (5/2/2024).

Selain itu, Bahlil juga merespons capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang ‘menguliti’ program bansos pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam gelaran debat kelima Pilpres, Minggu malam (4/2/2024).

“Kalau ada paslon yang mengkritisi bansos, berarti capres itu tidak senang dong sama masyarakat yang membutuhkan, terutama saudara kita yang masyarakat miskin,” kata Bahlil.

Bahlil juga mengaku heran mengapa bansos dipermasalahkan menjelang Pemilu 2024, padahal program pemerintah itu sudah berjalan sejak lama. (ARH)

Latest

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...

Marak Keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Peran Ahli Gizi Harus Optimal di SPPG

RATAS- Pemerintah tengah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul meningkatnya kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,...

Heboh Panen Padi di Hari Kesaktian Pancasila! Garuda Astacita Nusantara dan Yayasan Bhakti Bela Negara Kompak Kawal Ketahanan Pangan  

RATAS –  Di momentum Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2025, DPP Garuda Astacita Nusantara (GAN) turun langsung ke Desa Pamengkang, Serang, Banten, memenuhi undangan Yayasan Bhakti Bela Negara...

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk dan Telan Korban Jiwa, Begini Respons DPR

RATAS –  Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita terkait insiden ambruknya musala di pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan tiga korban...

Eks Bupati Sleman Jadi Tersangka Dugaan Korupsi

RATAS – Mantan Bupati Sleman inisial SP ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata tahun 2020. Penetapan tersangka terhadap Bupati Sleman periode 2010-2015...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600