RADAR TANGSEL RATAS – Isu koalisi antara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md kembali menjadi sorotan publik ketika politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan dukungannya dan siap berkampanye di Jakarta. Bahkan Ahok memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina demi fokus kampanye memenangkan paslon Ganjar-Mahfud.
Tapi, turun gunungnya Ahok disebut-sebut akan memperkecil kemungkinan kedua paslon itu berkoalisi. Sebab, seperti yang telah diketahui bersama, Anies dan Ahok pernah berkontestasi di Pilgub DKI Jakarta pada tahun 2017. Misi Ahok yang akan berkampanye di DKI Jakarta disebut-sebut bakal mempertipis peluang koalisi Paslon 01 dengan 03. Bahkan usai Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, Ahok dipenjara atas tuduhan penistaan agama.
Meski demikian, Ganjar Pranowo tak mau ambil pusing apabila dukungan Ahok kepadanya diprediksi bakal menutup pintu dukungan dari pendukung Anies-Cak Imin, bila lolos ke putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Ganjar, orang-orang mendukungnya atas nilai mereka yang percayai dan dia tak masalah bila ditinggalkan karena nilai tersebut. “Kalau orang nanti mau bergabung atau tidak bergabung, kami punya nilai dan nilai itu secara universal bisa dipertanggung jawabkan. Take it or leave it, itu saja,” tutur Ganjar kepada wartawan di Balikpapan, Selasa (6/2/2024).
Semua pihak, kata Ganjar, bisa mempertimbangkan pilihannya masing-masing serta berasumsi mengenai dampak kehadiran Ahok terhadap peta politik. Tapi yang pasti, menurut Ganjar, para politikus PDI-P menilai Ahok merupakan seseorang yang memegang teguh sebuah nilai.
“Dia sudah lama bersama saya dan tentu saja dia punya nilai-nilai, nilai-nilai itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur, kemudian menjadi gubernur sebentar,” ungkap Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga yakin bahwa Ahok masih punya nilai yang sama ketika terjerat kasus penodaan agama hingga keluar penjara, menjadi komisaris utama PT Pertamina (Persero), hingga akhirnya mundur untuk mendukung dirinya.
“Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, dan kemudian dia masuk penjara, dan dia ikhlas itu, lalu dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup, dan dia memilih keluar untuk membantu saya karena sebuah nilai,” ujar Ganjar
Oleh sebab itu, Ganjar berharap publik mendukung dirinya karena nilai yang diperjuangkan, seperti yang dilakukan Ahok. (ARH)