Menyedihkan! Selain Kekurangan Obat-obatan, Air Bersih, dan Tempat Berlindung, Warga Gaza Kini Terpaksa Makan Rumput

Minggu, 11 Februari 2024, Pukul 16:12 WIB
Bombardir Israel telah menghambat pasokan bantuan kemanusiaan memasuki wilayah Jalur Gaza sehingga warga sipil di sana tak memiliki akses untuk mendapatkan makanan, obat-obatan, air bersih, dan tempat aman untuk berlindung. Bahkan mereka kini terpaksa memakan rumput agar tidak kelaparan. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Hingga saat ini, jutaan warga Palestina masih terjebak di Jalur Gaza dengan keterbatasan akses ke makanan, obat-obatan, air bersih, dan tempat aman untuk berlindung akibat dikepung Israel. Bombardir Israel telah menghambat pasokan bantuan kemanusiaan memasuki wilayah kantong tersebut sehingga warga sipil terpaksa memakan rumput agar tidak kelaparan.

Seperti yang dilansir Middle East Monitor (11/2/2024), hal itu disampaikan oleh lembaga kemanusiaan ActionAid di tengah ancaman bahwa Israel berencana meluncurkan invasi darat ke bagian selatan Gaza, Rafah. Padahal, di kawasan ini lebih dari 1,4 juta warga Palestina —setengah dari total populasi di Gaza— mengandalkan tenda-tenda tidak layak untuk mengungsi sejak tempat tinggal mereka dibombardir Israel.

“Orang-orang sekarang sangat putus asa sehingga mereka makan rumput sebagai upaya terakhir untuk mencegah kelaparan,” ungkap Koordinator Advokasi dan Komunikasi ActionAid, Riham Jafari.

Selain situasi kemanusiaan dan kurangnya makanan, air dan perawatan medis, penduduk Gaza yang telah berpindah lokasi pengungsian beberapa kali sejak 7 Oktober, sekarang juga berisiko dipaksa keluar dari tempat penampungan.

BACA JUGA :  Waspada! Suspect Cacar Monyet Sudah Muncul di Semarang, Jawa Tengah

“Tidak ada tempat tersisa bagi orang-orang di Gaza untuk melarikan diri. Lebih dari 85% dari 2,3 juta penduduknya terpaksa meninggalkan rumah mereka selama empat bulan terakhir, dengan banyak yang mengungsi beberapa kali,” tulis ActionAid dalam sebuah pernyataan.

ActionAid juga menyatakan bahwa gelombang besar orang yang tiba di Rafah telah memberikan tekanan besar pada infrastruktur dan sumber daya, tapi orang-orang terus berdatangan dalam jumlah ribuan.

Kepadatan sangat ekstrem di kantong-kantong pengungsian, dengan ruang yang tersedia hanya ditutupi tenda. Beberapa di antaranya adalah tenda bagi 12 orang lebih. Ribuan orang hidup berdesakan di tempat penampungan yang semakin tidak sehat, karena ratusan orang berbagi untuk satu toilet.

ActionAid mencatat, setiap orang di Gaza sekarang kelaparan, dan orang-orang hanya memiliki 1,5 hingga 2 liter air yang tidak aman per hari untuk memenuhi semua kebutuhan mereka.

“Tanpa cukup makan dan tanpa pakaian yang memadai untuk cuaca dingin dan hujan, orang lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi yang menyebar dengan cepat melalui populasi,” ungkap ActionAid. (ARH)

BACA JUGA :  Luhut: Orang Luar Jawa Harus Sadar Diri Jika Ingin Maju Jadi Presiden

Latest

Soal Politik! Bamsoet Tegaskan Pentingnya Reformasi Internal Partai

RATAS – Anggota DPR RI Bambang Soesatyo sekaligus dosen tetap Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan pembenahan internal partai politik...

Israel Deportasi Empat Aktivis Global Sumud Flotilla

RATAS – Israel mendeportasi empat aktivis asal Italia yang sebelumnya ditahan saat mengikuti armada bantuan menuju Gaza. Empat aktivis tersebut tergabung di 470 orang yang ditangkap ketika...

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Ketua Pusbakum Satria Advokasi Wicaksana DKI Jakarta Dukung Asta Cita Presiden Prabowo 

RATAS - Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Satria Advokasi Wicaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta mendukung progam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait swasembada...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600