Kata Politisi Gerindra (Mulyadi), Belajarlah dari Pak Prabowo, Berkali-kali Kalah tidak Menyerah dan Akhirnya Jadi Presiden

Sabtu, 23 Maret 2024, Pukul 19:50 WIB

RADAR TANGSEL RATAS – Pertarungan Pemilihan Presiden Republik Indonesia (Pilpres) 2024 berakhir. Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun menyatakan, pemenangnya adalah Pasangan Calon Nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

Perjuangan Prabowo meraih kursi RI-1 sendiri tidaklah mudah. Setelah berkontestasi berkali-kali kalah, akhirnya, pada Pilpes 2024, Prabowo menang dan menjadi Presiden terpilih.

Demikian diungkapkan politisi Partai Gerindra, Dr. H. Mulyadi, M. M. A. “Belajarlah dari Pak Prabowo. Beliau berkali-kali kalah tidak pernah menyerah. Kalah, maju lagi. Kalah, maju lagi. Kalah, maju lagi. Akhirnya, menang dengan mengagumkan menjadi Presiden,” ucap Mulyadi dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke redaksi Kantor Berita ratas.id RADAR TANGSEL, Sabtu, 23 Maret 2024.

“Sekali lagi, paslon 01 dan 03 harus belajar dari Pak Prabowo. Kan, kalian baru sekali berkompetisi dan secara usia masih muda, lagi. Pak Prabowo harus sabar 20 tahun untuk tetap berjuang dalam memenangkan kontestasi,” tegas Mulyadi.

Dia pun menyampaikan, jika Anda merasa ada kecurangan, maka Bawaslu dan MK hadir sebagai pengadil dalam setiap hajat pemilu. “Kumpulkan bukti dan saksi, ajukan gugatan dengan elegan. Tak perlu sewot dan uring-uringan di media sosial dan mem-viralkan,” pinta Mulyadi.

“Ingatlah, pasangan 02 menemukan banyak juga kecurangan dari pasangan 01 dan 03. Dan, para pendukungnya pun mengetahuinya. Namun, tidak dipedulikan karena pasangan mereka dianggap paling suci, paling benar, dan harus menang, tanpa peduli kecurangan yang dilakukan oleh para pendukungnya sendiri,” sindirnya keras.

Wakil rakyat ini juga mengingatkan masyarakat agar tidak menghabiskan energi untuk terus menebar kebencian. “Apa umur mau dihabiskan untuk terus-menerus menebar kebencian dan menolak hasil pemilu? Padahal, kita mau jadi apa kalau pasangan yang kita jagokan menang? Jadi menteri? Pejabat BUMN? Atau, pegawai negeri? Semua harus dari keringat sendiri,” sebutnya.

BACA JUGA :  Endus Ada Transaksi Rp 20 Triliun di Kejahatan Lingkungan, PPATK Telusuri Potensi TPPU di Dalamnya

Sementara, sambungnya, para elite mungkin sedang berbagi kue kekuasaan. “Mungkin banget, lho, sekarang sedang bernegosiasi berbagi kue kekuasaan. Sementara, kita kembali kepada dunia nyata sambil tetap menggunakan dan merasakan apa pun program yang dikeluarkan penguasa. Atau, jangan-jangan, para pendukung yang kalah membabi buta hanya dijadikan alat untuk menekan supaya mendapatkan porsi kue kekuasaan lebih besar,” terangnya.

“Maaf untuk yang tidak berkenan dan tetap kokoh dengan sikap uring-uringan selama lima tahun lagi, semoga jaringan internetnya semakin baik, atau Anda pakai wifi dari planet lain. Salam Indonesia Maju,” tandasnya.

Prabowo Menang karena Banyak Faktor

Mulyadi mengatakan, ketua umum Partai Gerindra itu berhasil memenangkan pertarungan Pilpres 2024 karena banyak faktor. “Karena, Pak Prabowo memiliki jiwa petarung, jiwa ikhlas dan terpenting orientasinya untuk kemajuan bangsa ini. Bukan hanya untuk kekuasaan semata. Bahkan beliau harus legowo dihujat,difitnah dan di-bully dengan isu basi tentang HAM dan sebagainya,” cetus politisi berkharisma tersebut.

Rajut Persatuan

Mulyadi yang saat ini merupakan anggota DPR-RI Periode 2019–2024 dari Fraksi Partai Gerindra itu menandaskan,
Pemilu 2024 usai digelar dan saatnya sekarang rakyat merajut persatuan. “Rakyat sudah waktunya untuk kembali saling bersama tanpa adanya jarak perbedaan. Dan lebih mempererat persatuan dan kesatuan menuju Indonesia yang maju dan aman sejahtera tanpa terpecah belah,” pintanya.

Ia menambahkan, seyogyanya, perhelatan pemilu jangan sampai dijadikan ajang untuk saling membenci. “Hanya karena perbedaan partai atau salah satu calon presiden,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Keikutsertaan Kaesang di Pilwalkot Depok Dicibir Netizen, Loyalis Jokowi: Kalau Nggak Suka Jangan Dipilih!

Belajar Asah Kedewasaan Berpolitik

Legislator Senayan yang mewakili rakyat di Daerah Pemilihan Jawa Barat V (Kabupaten Bogor) itu pun mengajak masyarakat Indonesia untuk belajar mengasah kedewasaan berpolitik. Pihak yang kalah, kata dia, harus menerima kenyataan dalam berdemokrasi

Ia pun mengisahkan pengalaman batin pilpres-pilpres sebelumnya. “Sejujurnya, suasana kebathinan Anda sudah pernah dirasakan pendukung 02 (Prabowo). Selama 2 kali pilpres, bahkan 3 kali pilpres, pendukung Prabowo merasakan itu. Apalagi, pendukung  setia sejak Pak Prabowo berpasangan dengan Bu Mega. Atau, bahkan 4 kali pilpres untuk yang hari ini pindah mendukung paslon lain setelah sebelumnya bersama Pak Prabowo terus,” sambungnya.

“Jadi, kita paham betul, bagaimana sedih, marah, uring-uringan, menyalahkan dengan kalimat curang dan hasil pemilu rekayasa dan sebagainya karena sekali lagi kita pernah berada di posisi Anda,” tukasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut, saat Prabowo kalah, para pendukung tidak hijrah ke planet lain. “Saat kami kalah, ternyata kami tidak ngontrak ke planet lain. Kami tetap hidup di Indonesia dan menikmati hasil-hasil pembangunan dan program-program serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang ditakdirkan Tuhan untuk memimpin Indonesia,” ungkap politisi berdarah Sunda ini.

Loyalis sejati Prabowo Subianto ini menandaskan, mungkin, saat itu, ada yang kecewa pada program pemerintah. “Atau kalau hati terbuka, ada juga yang kagum merasakan dan menikmati kehebatan programnya. Kecuali, memang jika hati dan logika sudah dipenuhi kebencian, maka barangkali gula saja tetap dibilang asin kalau yang menyampaikan dari lawan yang menang,” sindirnya.

BACA JUGA :  Komite 3 DPD RI akan Panggil Menkes tentang Dugaan Mal-Administrasi PMK 12/2024

Prabowo Bapak Persatuan Bangsa

Anggota Komisi V DPR RI ini pun mengusulkan agar Prabowo diberi gelar “Bapak Persatuan Bangsa”. Sebab, cetusnya, Prabowo selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan.

Hal itu, kata Mulyadi, tercermin saat Prabowo diajak bergabung ke kabinet oleh mantan rivalnya di Pilpres 2014 dan 2019, Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, imbuh dia, Prabowo sempat dihujat dan dicaci oleh sebagian pendukungnya karena masuk kabinet Jokowi.

“Termasuk saat beliau memutuskan untuk bergabung ke Pemerintahan Pak Jokowi dengan penuh resiko, dicaci maki dan difitnah para pendukungnya. Namun, karena  mempunyai sudut pandang sendiri dan mengutamakan persatuan bangsa, beliau tetap tegar bahkan menjadi kompak dengan Pak Jokowi yang satu frekuensi untuk kemajuan negeri. Akhirnya, sinergis dan berhasil mendapatkan mandat rakyat,” ulas Mulyadi.

Prabowo Putra Terbaik Bangsa

Ditegaskan Mulyadi, saat ini, yang pasti Prabowo adalah salah satu putra terbaik bangsa. “Yang pasti, Pak Prabowo adalah salah satu putra terbaik bangsa yang terlahir dari keluarga yang sudah terbukti berjuang untuk kemajuan bangsa. Jangankan harta, pikiran dan tenaga, bahkan sepanjang hidupnya bahkan nyawanya pun sudah beliau pertaruhkan untuk negeri ini,” tegas Mulyadi.

“Jadi, apakah saat beliau menjalankan takdirnya menjadi peminpin bangsa ini ingin membawa bangsa ini ke jalan yang salah? Hanya hati dan pikiran yang rusaklah yang akan seperti itu. Yang jelas, saat ini, takdir memutuskan Prabowo adalah Presiden untuk seluruh rakyat Indonesia. Selamat bertugas Pak Prabowo. Doa kami senantiasa bersama Bapak,” Mulyadi menutup riisnya. (AGS)

Latest

Didik Haryadi Desak Subsidi Listrik Tepat Sasaran, Jangan Dinikmati Kelompok Mampu

RATAS - Anggota Komisi XI DPR RI Didik Haryadi menegaskan bahwa subsidi energi, khususnya subsidi listrik yang disalurkan melalui PLN, harus diberikan hanya kepada masyarakat yang benar-benar...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Comeback Gila Napoli! Gol Hojlund di Menit 79 Bikin Sporting CP Terdiam

RATAS – Stadion Diego Armando Maradona berguncang. Napoli yang sempat diragukan akhirnya bangkit dari keterpurukan dengan kemenangan perdana usai menumbangkan Sporting CP 2-1 di Liga Champions,...

Goncalo Ramos Jadi Mimpi Buruk Barca, PSG Rebut Kemenangan Dramatis 2-1

RATAS –  Barcelona harus rela dipermalukan di hadapan pendukungnya sendiri. PSG bangkit secara heroik dan menutup laga dengan kemenangan dramatis 2-1 berkat gol menit akhir Gonçalo...

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600