Meski KKB Serang Sipil di Nduga, Mahfud: Tidak Ada Operasi Militer di Papua

0
99
Sebelum lahir dengan sebutan KKB, kelompok yang kerap menebar teror ini dulunya dikenal dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM). Organisasi ini didirikan pada tahun 1965 dengan niat melepaskan diri dari Indonesia. Mereka pun kerap menyuarakan tentang referendum supaya bisa lepas dari NKRI. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Pemerintah menegaskan tidak ada operasi militer di Papua, karena situasi keamanan secara umum cukup kondusif. Hanya di wilayah tertentu saja ada terjadi kekerasan keji yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD), saat media briefing terkait “Kondisi Keamanan Terkini di Papua” yang digelar di Jakarta, Kamis (21/7).

“Dilihat dari perspektif keamanan nasional, situasi di Papua secara umum dalam kondisi kondusif. Perbuatan KKB hanya di area-area terbatas saja seperti di Nduga, Puncak Jaya dan Yakuhimo. Kalau daerah lainnya aman,” tutur Mahfud.

Mahfud kembali menegaskan tidak ada operasi militer di Papua. Aparat penegak hukum hanya menggunakan senjata saat ada ancaman dari KKB yang membahayakan keselamatan warga.

“Di sana tidak ada operasi militer. Tidak menggunakan pendekatan senjata. Kecuali dilakukan tindakan tegas dalam menjamin keamanan masyarakat dan penegakan hukum,” tandas Mahfud.

Mahfud juga menuturkan bahwa musuh rakyat bukanlah Papua, melainkan KKB. Karena orang-orang Papua merupakan orang yang beradab. “Tanah Papua itu tidak bisa diwakili KKB. Jadi yang akan kita tindak tegas itu bukan Papua, karena Papua itu terdiri dari orang-orang yang jauh lebih beradab dibandingkan dengan KKB,” tutur Mahfud.

BACA JUGA :  Menparekraf Sandiaga Kunjungi Green Talao Park, Desa Wisata Terbaik Padang Pariaman

Identitas KKB yang beraksi di Nduga, Papua, kata Mahfud, sudah dikantongi aparat penegak hukum. Untuk itu aparat kemanan akan memburu dan menindak tegas KKB itu. “Sekarang yang identitasnya sudah kita ketahui, pelakunya mereka selalu melakukan itu. Oleh sebab itu, pemerintah akan tegas memburu dan menindak mereka yang menamakan diri sebagai KKB itu,” ungkapnya.

Menurut Mahfud, pemerintah sudah membuka dialog terkait keamanan di Papua yang telah dilakukan berulang kali. “Langkah-langkah lain adalah dialog-dialog yang selama ini sudah dilakukan berkali-kali kita ke Papua. Selanjutnya kita juga undang orang Papua ke Istana, sehingga demokrasi betul-betul berjalan di Papua,” pungkasnya. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini