RADAR TANGSEL RATAS – Senator Jakarta, Dailami Firdaus mengecam keras oknum Nahdliyin yang menemui Presiden Israel, Isaac Herzog. Sebab, oknum Nahdliyin tersebut melukai perasaan umat Islam Indonesia dan dunia.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan DKI Jakata itu mengatakan, saat ini, warga di Palestina tengah merasakan penderitaan luar biasa akibat kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel. “Pemerintah Indonesia sudah secara tegas mengutuk tindakan tersebut, menentang Israel dan mendukung rakyat Palestina. Kelima oknum yang dikenal sebagai aktivis Nahdlatul Ulama ini jelas melukai perasaan kita semua, daya sangat miris,” ujar Bang Dailami, sapaan akrab Dailami Firdaus.
Dalam keterangan tertulisnya, kepada redaksi Kantor Berita ratas.id, Senin, 15 Juli 2024, Bang Dailami mengatakan, ia meminta pemerintah Indonesia maupun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengambil tindakan tegas. Bang Dailami mendesak pemerintah dan PBNU agar memberikan sanksi kepada kelima orang oknum nahdliyin tersebut.
“Secara kasat mata tentu mereka sudah jelas tidak patuh pada kebijakan pemerintah Indonesia,” terang senator yang dikenal vokal dan sangat peduli terhadap masalah-masalah persoalan rakyat itu.
Sanksi Wajib Diberikan agar tidak Terulang
Menurut cucu ulama besar Betawi yang juga Ketua MUI DKI Jakarta Periode 1977-1984, K. H. Abdullah Syafi’i itu, sanksi tegas harus diberikan untuk mencegah hal serupa terulang. “Sebab, sebagai umat Islam, sudah semestinya, mereka memiliki keberpihakan kepada sesama muslim,” cetusnya.
Gerakan Perlawanan Terhadap Kejahatan Israel
Saat ini, tandas Bang Dailami, sudah digemakan gerakan All Eyes On Rafah sebagai bentuk perlawanan kepada kejahatan dan kekejaman Israel. “Apa sebab mereka sebagai sesama muslim sampai tidak punya empati?,” tanyanya heran.
Ajak Umat Islam saling Bahu Bantu Palestina
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen DPD RI ini mengajak agar umat Islam di Indonesia terus bahu-membahu membantu Palestina. “Jangan menyakiti rakyat Palestina. Saya minta semua jangan lupa sejarah, Palestina adalah yang kali pertama mengakui kedaulatan Republik Indonesia saat masa penjajahan. Pada 6 September 1944, Mufti Besar Palestina, Amin Al-Husaini menyampaikan kepada dunia terkait dukungan terbuka atas kemerdekaan Indonesia,” senator vokal ini menutup keterangannya. (AGS)