RADAR TANGSEL RATAS – Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyambut baik langkah Pemerintah yang melarang produsen memberi diskon hingga mengiklankan susu formula. Menurutnya, saat ini perlu digalakan pemberian ASI eksklusif.
“Ya saya kira ini kita sambut positif aturan pemerintah yang mengatur terhadap susu formula. Justru saat ini prioritas utama untuk anak-anak kita ASI Eksklusif,” terang Rahmad saat dihubungi, Minggu (4/8/2024).
Diketahui, larangan pemberian diskon dan iklan susu formula termaktub dalam Pasal 33 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Dalam aturan itu, produsen atau distributor susu formula bayi dilarang melakukan kegiatan yang dapat menghambat pemberian ASI eksklusif memberikan diskon hingga mengiklankan.
Dengan demikian, kata Rahmad, larangan pemberian diskon dan iklan terhadap sebuah produk susu formula tidak akan mengganggu program pemberian ASI eksklusif.
“Untuk itu saya kira, kita dorong kita support untuk bantu ibu-ibu menjadikan ASI sebagai eksklusif. Saya kira, sedikit banyak memang susu formula pasti mengganggu program pemberian ASI dan otomatis berdampak pada pertumbuhan anak. Sedikit banyak tentu berimplikasi pada stunting,” tutur Rahmad.
“Nah sedangkan gizi dalam ASI tak tergantikan. Sehingga bagaimana pemerintah pusat dan daerah, keluarga utk menjadikan agar ASI itu bisa menjadi kebutuhan anak bagi anak-anak kita,” imbuhnnya.
Menurutnya, aturan larangan itu ditujukan untuk melindungi anak Indonesia. Tujuannya, kata Ragmad, agar anak-anak bisa mendapat ASI eksklusif yang tak tergantikan oleh susu formula.
“Ini aturan demi melindungi anak kita, masa depan bangsa kita utk mendapatkan ASI eksklusif yang tidak tergantikan. Ingat bahwa susu formula itu tidak serta merta gantikan keberadaan ASI,” terang Rahmad.
“Tetapi untuk kepentingan tertentu atau kondisi tertentu, susu formula diizinkan dengan tetap kampanye, edukasi terhadap ibu-ibu muda yang menyusui itu adalah bagaimana agar ASI tetap menjadi kebutuhan anak-anak kita,” tandasnya. (hds)