SMPN 8 Tangerang Selatan Lockdown, 43 Siswa Terjangkit Cacar Air dan Gondongan

0
27

RATAS – Sebanyak 43 siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Tangerang Selatan terjangkit cacar air dan gondongan. Akibatnya, pihak sekolah memutuskan untuk memberlakukan lockdown selama 14 hari sejak Kamis, 17 Oktober 2024, guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

“Kami melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari tanggal 17 hingga 31 Oktober 2024,” ujar Kepala Sekolah SMPN 8 Tangerang Selatan, Muslih, saat ditemui di Puspitek, Setu, Tangerang Selatan.

Muslih menjelaskan bahwa kasus ini bermula pada September 2024, saat ujian tengah semester (UTS) berlangsung. Seorang siswa yang sakit tetap hadir di sekolah dan menularkan penyakit tersebut kepada siswa lain. “Kami mengidentifikasi penularan di ruangan yang sama, meski dari kelas yang berbeda,” jelasnya.

Jumlah kasus terus meningkat, sehingga pada Kamis, 26 Oktober 2024, sekolah meminta orang tua agar tidak memaksakan anak yang sakit untuk masuk sekolah. Namun, beberapa siswa tetap hadir meskipun dalam kondisi sakit, yang menyebabkan penularan semakin meluas.

Pada 11 Oktober 2024, sebanyak 73 siswa dilaporkan sakit, meski tidak semuanya terjangkit cacar air dan gondongan. Beberapa siswa juga mengalami gejala batuk, pilek, dan demam. Jumlah siswa yang sakit meningkat menjadi 102 orang pada 15 Oktober, dengan 43 di antaranya positif terjangkit cacar air dan gondongan. Sekolah segera berkoordinasi dengan puskesmas setempat serta Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan. Hasilnya, sekolah diminta untuk menerapkan PJJ selama dua minggu.

BACA JUGA :  Koalisi Anti Korupsi dan Anti Kriminalisasi Desak KPK Tindak Lanjuti Laporan Dugaan Korupsi Wamenkumham

“Kami mengadakan PJJ berdasarkan imbauan dari puskesmas dan menerima surat pemberitahuan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Puskesmas Kranggan,” ungkap Muslih.

Setelah penerapan PJJ selama satu minggu, jumlah siswa yang terjangkit cacar air dan gondongan turun menjadi 22 orang, sementara siswa yang masih mengalami gondongan berjumlah 8 orang. Sekolah juga melakukan upaya pencegahan dengan meningkatkan kebersihan dan rutin menyemprot disinfektan.

“Kami telah melakukan dua kali penyemprotan disinfektan dan akan melakukannya secara berkala,” tutupnya. (HDS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini