RATAS – Nama Aviani Malik, moderator debat Pilkada Tangerang Selatan 2024, menjadi sorotan publik setelah dirinya tegas menanggapi pelecehan verbal atau catcalling yang terjadi selama jalannya acara. Sebagai jurnalis yang dikenal profesional, Aviani merasa perlu untuk mengambil sikap ketika merasa diganggu oleh tindakan tersebut saat moderasi debat.
Di tengah acara yang berlangsung di Studio Grand Metro TV pada 12 November 2024, Aviani langsung menegur hadirin yang melakukan catcalling. “Tolong hormati, ini adalah segmen terakhir. Kita ikuti peraturan dan tata tertib,” ujar Aviani dengan tegas.
Reaksi kerasnya mendapatkan tepuk tangan dari sejumlah hadirin, yang mendukung sikap tegasnya terhadap tindakan yang dianggap tidak pantas tersebut. Namun, beberapa warganet masih khawatir karena menduga tidak semua orang di lokasi acara memahami makna dari “catcalling” yang dipermasalahkan Aviani.
Dukungan Netizen terhadap Tindakan Aviani
Aksi Aviani ini mendapatkan apresiasi luas dari netizen. Banyak yang menilai tindakannya sebagai contoh keberanian dan sikap tegas dalam menghadapi pelecehan verbal di ruang publik. “Reaksi Aviani adalah langkah positif yang bisa menginspirasi orang lain untuk tidak tinggal diam jika mengalami atau menyaksikan pelecehan serupa,” tulis salah seorang netizen.
Netizen juga menilai bahwa Aviani memberikan pesan penting bahwa pelecehan verbal, meskipun terjadi di ruang publik, tetap tidak dapat diterima dan harus ditanggapi dengan serius. Dalam hal ini, Aviani tidak hanya mempertahankan profesionalismenya sebagai moderator, tetapi juga membela haknya sebagai seorang individu untuk dihormati.
Karier Jurnalistik Aviani Malik
Aviani Malik dikenal luas sebagai presenter berita di Metro TV, yang memandu sejumlah program berita utama seperti Headline News, Prime Time News, dan Opsi. Kariernya yang telah berlangsung selama lebih dari 16 tahun di dunia jurnalistik membawa Aviani untuk meliput peristiwa-peristiwa besar, bahkan hingga ke medan perang. Latar belakangnya yang kaya budaya—keturunan Tionghoa dari ayah dan Arab dari ibu—menjadi bagian dari karakter dan dedikasinya dalam dunia jurnalistik.
Aviani memulai kariernya pada tahun 2008, saat berusia 24 tahun, dan bergabung dengan Metro TV. Sejak itu, ia telah meliput berbagai peristiwa penting di Indonesia maupun luar negeri. Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Aviani adalah ketika ia meliput situasi di Gaza pada 2010, di mana ia bersama seorang kameramen mengabadikan momen bersejarah saat warga Palestina merayakan pengakuan negara mereka sebagai anggota PBB setelah lebih dari enam dekade berjuang.
Hobi dan Kegiatan Lainnya
Selain dikenal sebagai jurnalis profesional, Aviani Malik juga memiliki sisi pribadi yang menarik. Ia merupakan penggemar buku komik, sebuah hobi yang jarang diketahui publik. Ketertarikannya pada buku komik menunjukkan sisi kreatif dan santai dari sosok yang dikenal tegas di layar kaca.
Aviani juga sangat menyukai kuliner Indonesia, dengan hidangan seperti soto, lapis legit, dan sambal menjadi favoritnya. Ketertarikannya pada kuliner Indonesia mencerminkan sisi lain dari dirinya yang lebih santai dan menyenangkan, berbeda dari citra profesional yang sering ditampilkan di televisi.
Pengalaman Jurnalistik yang Mengesankan
Dengan lebih dari 16 tahun berkarier di Metro TV, Aviani Malik telah membuktikan dirinya sebagai salah satu jurnalis terkemuka di Indonesia. Kemampuannya dalam mengelola berbagai program berita menunjukkan dedikasinya untuk menyampaikan informasi yang akurat dan relevan. Rekan-rekannya di industri ini mengakui pengalaman dan integritas Aviani yang telah meliput berbagai peristiwa besar, termasuk konflik di Gaza, yang semakin mengukuhkan reputasinya sebagai jurnalis yang andal dan berpengalaman.
“Pengalamannya meliput peristiwa besar, termasuk di Gaza, turut memperkuat reputasinya sebagai jurnalis yang berintegritas,” ungkap rekan-rekannya dalam dunia penyiaran.
Dengan latar belakang yang kuat, kemampuan komunikasi yang mumpuni, dan dedikasi tinggi terhadap profesinya, Aviani Malik terus menjadi sosok penting dalam dunia jurnalistik Indonesia.