85 TPS di Tangsel Berstatus Rawan Bencana Saat Pencoblosan Pilkada

0
25

RATAS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada 85 titik tempat pemungutan suara (TPS) yang berstatus rawan kebanjiran pada Pilkada Serentak 2024. Hal ini menjadi perhatian khusus menjelang hari pencoblosan, yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.

“TPS rawan banjir ada 85 titik,” ungkap anggota Bawaslu Kota Tangsel, Apri Roles Saputro, pada Senin (25/11/2024).

Genangan banjir di beberapa titik rawan ini berpotensi membahayakan kelancaran proses pemilu, karena dapat merusak logistik dan mengganggu tahapan pencoblosan hingga penghitungan suara. Apri merinci, titik-titik rawan kebanjiran tersebut tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya: Kecamatan Ciputat (7 TPS), Ciputat Timur (7 TPS), Pamulang (23 TPS), Pondok Aren (27 TPS), Serpong (7 TPS), Serpong Utara (8 TPS), dan Kecamatan Setu (6 TPS).

“Data ini berdasarkan pengalaman dan pengawasan kami pada Pemilu 2024 yang lalu, termasuk hasil rapat koordinasi terkait potensi mitigasi bencana alam,” ujar Apri.

Bawaslu Tangsel telah mengingatkan kepada panitia pengawas di setiap kecamatan untuk segera menindaklanjuti masalah ini ke panitia pemungutan suara (PPS) dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) setempat. Langkah mitigasi penting agar kejadian serupa seperti Pemilu 2024, yang mana banyak TPS terendam banjir sehingga mengakibatkan penundaan proses pemungutan suara dan penghitungan suara hingga tiga hari, tidak terulang.

BACA JUGA :  Kurangi Polusi di Tangsel, Ruhama-Shinta Janji Bangun "Urban Trees"

“TPS yang rawan, eksekusinya di bawah kewenangan KPPS yang lebih memahami kondisi demografis dan geografis wilayahnya,” kata Apri.

Pihak Bawaslu Tangsel juga telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai masalah ini, termasuk untuk memastikan aksesibilitas TPS. Apri menambahkan, jika terjadi banjir yang menghambat akses utama, akan disiapkan jalan alternatif dan memastikan distribusi logistik pemilu aman dari gangguan bencana.

“Mitigasi ini sangat penting untuk memastikan kelancaran jalannya proses pemilu, terutama dalam distribusi dan penyimpanan logistik agar tidak terganggu oleh potensi banjir,” terang Apri.(HDS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini