Pasca-Pilkada, akankah Pandemi baru seperti Covid-19 Muncul Kembali dan Membodohi Rakyat?

Sabtu, 30 November 2024, Pukul 11:41 WIB

Oleh: Indah Rusmiati, S. I. P., M. I. P. (Pemerhati Kesehatan)

RATAS – Banyak yang mengkhawatirkan, setelah Pilkada selesai, pasti ada lagi pandemi di negeri kita. Apalagi, industri global asing sudah kehilangan pasar vaksin Amerika Serikat.

Karena, di Amerika Serikat, presiden yang baru saja menang, yaitu Trump, langsung menunjuk aktivis anti-vaksin, Robert F. Kennedy Jr.sebagai menteri kesehatan Amerika sekarang yang mempunyai tugas membuat Amerika Serikat “hebat dan sehat kembali”

Ini kenyataan yang terjadi sekarang. Bagaimana dengan negeri kita?

Itu pernyataan penting menjelang minggu
tenang kemarin. Dan, baru saja, rakyat membuat keputusan yang sangat penting, tentang siapa yang akan menjadi gubernur berikutnya.

Saya tahu, banyak dari Anda di luar sana berpikir hal itu tidak penting. Ini “bisnis seperti biasa”.

Tidak ada yang spesial, sama seperti pemilihan yang lalu. Lihatlah Amerika Serikat.

Mereka bangun dari “tidurnya” dan memilih Donald Trump, seorang pemimpin yang menciptakan MAGA (Make America Great Again) yang mewakili kepentingan rakyat. Bukan kepentingan perusahaan milik para globalis.

Begitu putus asanya para globalis untuk menghentikan pelantikannya pada tanggal 20 Januari 2025, mereka bahkan mencoba meningkatkan perang dengan Rusia ke Amerika Serikat. Ini adalah dunia nyata.

Ya, ini adalah para pemimpin perusahaan globalis yang mencoba mencegah kekuasaan
kembali ke rakyat. Mungkin Anda akan menganggap ini berlebihan.

Namun, hal yang sama akan terjadi kepada rakyat negeri kita. Gubernur yang dikendalikan oleh globalis tidak bekerja untuk Anda.

Mereka bekerja untuk sistem. Apakah Anda tidak memperhatikan betapa kayanya mereka semua, padahal gajinya tidak terlalu besar. Dari mana mereka mendapatkan semua uang ini?

BACA JUGA :  Keizen Ekonomi Dengan Syar'iyyah

Saya juga tahu bahwa pandemi Covid-19 sudah berlalu. Tetapi, ada hal lain di balik pandemi tersebut yang lebih besar dari itu.

Pandemi Covid-19 dirilis sebagai bagian dari rencana yang lebih besar untuk memperbudak manusia dengan membuat mereka semakin miskin dan lemah. Semua bisnis kecil menderita.

Sebaliknya, bisnis perusahaan globalis menjadi semakin jaya dan kaya. Berapa banyak dari kita yang kehilangan pekerjaan atau gaji kita dipotong.

Ini sudah terbukti, Ridwan Kamil saja sebagai gubernur Jawa Barat mengakui di media pada tanggal 17 Juli 2020,. Gara-gara Covid-19, Jawa Barat jadi salah satu provinsi dengan warga miskin terbanyak.

Semoga, pilkada kali ini betul-betul menghadirkan gubernur yang lain dari yang sebelumnya. Yang berusaha agar tidak ada lagi pandemi seperti Covid-19.

Dan, semoga gubernur terpilih sekarang adalah mereka yang membela hak-hak rakyat. Bukan lagi yang seperti dahulu.

Yang menyuruh tinggal di rumah dan menutup bisnis rakyat, mengenakan masker, berdiri terpisah sesuai yang diperintahkan mereka. Padahal, banyak pakar dan tokoh anti-vaksin yang sudah mengingatkan hal ini.

Yaitu, pencipta teknologi PCR sendiri yang merupakan pemenang nobel Kary Banks Mullis, yang menyatakan keberatan alatnya dipaksakan untuk diagnosa Covid-19. Karena, ternyata, bukan itu fungsi alatnya sebenarnya.

Jadi, hasilnya juga pasti tidak akan tepat. Kemudian, Robert F Kennedy Jr.  yang dikenal sebagai aktivis anti-vaksin, justru dipilih jadi menteri kesehatan Amerika Serikat sekarang oleh Presiden Trump. Bahkan, Dharma Pongrekun jauh-jauh hari juga sudah mengingatkan bahwa pandemi ini adalah strategi asing menguasai kedaulatan suatu bangsa tanpa perlu keluar biaya mahal untuk perang, cukup dengan isu kesehatan dan isu ekonomi.

BACA JUGA :  Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Banten Tahun 2026, Tangsel Jadi Tuan Rumah, sudah Siapkah?

Dunia sudah tahu bahaya pandemi terhadap kedaulatan bangsa, bagaimana dengan kita?
Bisa bayangkan betapa sedih hati saya menyaksikan betapa satu per satu apa yang mereka katakan dan ingatkan dahulu menjadi kenyataan.

Kehancuran ekonomi akibat pandemi bahkan sampai sekarang pun masih kita rasakan dampaknya. Begitu banyak perusahaan yang tutup.

PHK (Pemecatan Hubungan Kerja) banyak terjadi. Rakyat kita tambah banyak yang miskin.

Tambah banyak yang kelaparan. Sedangkan, perusahaan industri produsen vaksin asing serta alat kesehatan asing terkait pandemi berhasil meraup keuntungan fantastis.

Belum lagi efek pandemi lalu pulih, sekarang ada lagi pandemi baru. Bayangkan, efek kehancuran ekonomi dan akhirnya ancaman terhadap hilangnya kedaulatan bangsa bila hal itu kita biarkan terjadi.

Semoga, gubernur-gubernur terpilih nanti bukan yang bodoh. Tetapi, betul-betul yang tahu kebenaran dunia ini.

Dan semoga juga bukan gubernur pengecut. Yang tahu banyak hal, tetapi memilih tidak menepati sumpahnya untuk melindungi negerinya karena takut kehilangan jabatan.

Serta semoga, gubernur terpilih nanti adalah bukan sosok pengkhianat. Melainkan, yang  membuat perubahan nyata dan melindungi keadilan dan rakyat.

Akhirnya, saya tegaskan lagi, semoga gubernur-gubernur terpilih nanti tidak akan tega memeras rakyatnya sendiri. Dengan  adanya UU Kesehatan, Nomor 17, Tahun 2023 (Pasal 446 dan 447), rakyat terancam potensi pidana denda 500 juta per orang untuk mereka yang menolak divaksin.

BACA JUGA :  Dukung Airlangga Hartarto, Ketua DPD Golkar se-Indonesia Tolak Munaslub

Atau potensi denda kepada perusahaan yang dapat mencapai puluhan miliar, pidana penjara. Bahkan ada hukuman mati.

Untuk yang paham, sebenarnya ini “gong kematian” untuk keamanan rakyat karena memudahkan, membuka potensi pemerasan masif. Bukan hanya untuk para pemilik perusahaan, melainkan juga untuk seluruh rakyat.

Itu sebabnya, saya sangat keras memperjuangkan hak tolak untuk rakyat. Dan saya juga keras menolak terulangnya pandemi sebagai strategi asing menguasai kedaulatan suatu bangsa tanpa perlu keluar biaya mahal untuk perang cukup dengan isu kesehatan, atau, isu ekonomi seperti serbuan barang impor murah yang membunuh banyak pabrik kita.

Apalagi, diperkirakan, kita masih berpotensi akan menghadapi resesi super-berat pada tahun 2025 sampai 2030. Itu sebabnya juga, saya akan dukung siapa pun yang membela dokter dan rakyat kita dari strategi industri kesehatan asing pendukung pandemi.

Tidak boleh ada dokter dan tenaga asing (nakes) asing yang akan menggantikan dokter. Dan, nakes kita melayani kesehatan rakyat kita.

Dokter asing hanya boleh mengajar, bukan praktik. Saya akan dukung stop impor dokter asing.

Demi terlindunginya keamanan keluarga, anak anak, orang tua kita dari ancaman strategi asing merebut kedaulatan bangsa melalui pandemi tanpa perang, cukup dengan isu kesehatan dan ekonomi. Semoga gubernur-gubernur mendatang adalah sosok yang seperti saya paparkan di atas.

Rakyat akan sama sama menilai dan mengawal. Jangan sampai suara kita disia-siakan untuk masa depan keamanan keluarga, anak anak, bahkan cucu cicit kita. Salam!

Latest

Dari Trauma ke Harapan; Menakar Kepemimpinan Prabowo untuk Papua

Dari Trauma ke Harapan; Menakar Kepemimpinan Prabowo untuk Papua RATAS.id - Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden dalam Pemilihan Umum 2024 telah membuka lembaran baru bagi arah Papua lima...

Presiden Prabowo Menampar Muka KAPOLRI

Presiden Prabowo Menampar Muka KAPOLRI Oleh : Sutoyo Abadi ( Pemerhati Politik) RATAS.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan sikap tegasnya dengan menolak Tim Akselerasi Transformasi...

Membangun Kesadaran Masyarakat tentang Pentingnya Perlindungan Hukum atas Jaminan Benda

Membangun Kesadaran Masyarakat tentang Pentingnya Perlindungan Hukum atas Jaminan Benda Oleh : Sofya Nadia, Mahasiswa Hukum UBB RATAS.id - Perlindungan hukum atas jaminan benda dalam hukum...

“Gebrakan Rp200 Triliun” Purbaya Sulit Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Prabowo Subianto akhirnya melakukan reshuffle kabinet kedua pada 9 September 2025. Lima menteri...

Beli Teknologi Triliunan Cuma Jadi Lampu Hias, Rakyat Tetap Jadi Korban

Oleh: Iskandar Sitorus, Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Kita pernah belajar lalu lupa RATAS - Mei 1998 mengajarkan satu hal sederhana: negara yang buta informasi, buta terhadap...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600