KBRI Tunis Fasilitasi Potensi Kerja Sama Pendidikan Antara IPB University, UI, dan Universitas Zaitunah

Rabu, 15 Januari 2025, Pukul 13:10 WIB

RATAS – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis memfasilitasi penjajakan kerja sama akademik antara IPB University, Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Zaitunah, Tunisia. Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat diplomasi pendidikan sebagai bagian dari soft power Indonesia di tingkat global.

Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, yang akrab disapa Gus Dubes, menyambut hangat pertemuan tersebut. Dalam diskusi bersama akademisi UI dan IPB University, Gus Dubes menekankan pentingnya diplomasi akademik. “Diplomasi pendidikan adalah alat penting untuk memperkuat pengaruh global Indonesia. Program pertukaran pelajar, riset bersama, dan kebijakan akademik yang inklusif menciptakan hubungan harmonis antarbangsa,” ujarnya.

Kunjungan ini melibatkan dialog dengan Rektor Universitas Zaitunah, Prof. Dr. Abdullatif Bouazizi, dan sejumlah dekan. Abdullatif menyambut baik inisiatif kerja sama dan berbagi kenangannya saat berkunjung ke Indonesia. “Kami siap menerima mahasiswa IPB untuk program pertukaran pelajar dan mengirim dosen kami ke Indonesia untuk mengajarkan bahasa Arab,” ujarnya.

Akademisi IPB University, Prof. Noer Azam Achsani, menyampaikan ketertarikan untuk mengembangkan program pertukaran pelajar di kawasan negara-negara Arab. “Meski kami telah bekerja sama dengan universitas di Korea dan Jerman, kolaborasi dengan universitas Arab seperti Universitas Zaitunah akan memperluas peluang bagi mahasiswa kami,” jelasnya.

BACA JUGA :  Klaim Miliki 10 Juta Anggota, Partai Buruh Bakal Gelar Konvensi untuk Tentukan Capres-Cawapres

Dari pihak Universitas Indonesia, Rachma Fitriati mengidentifikasi potensi kerja sama di bidang Sastra Arab, Ekonomi Islam, dan Bisnis Islam. UI juga menawarkan program beasiswa UI GREAT untuk mahasiswa asing jenjang S2. “Sebagai langkah awal, kami mengusulkan kelas persiapan bahasa Indonesia bagi mahasiswa Universitas Zaitunah melalui fasilitasi KBRI Tunis,” tambahnya.

Selain program pertukaran, Universitas Zaitunah dan akademisi Indonesia berencana menjalin kolaborasi dalam penulisan artikel ilmiah terindeks Scopus serta penyelenggaraan seminar internasional. “Kami siap mengundang dosen UI sebagai pembicara dalam seminar studi ekonomi,” kata Abdullatif.

Kerja sama ini mencerminkan potensi besar Indonesia dalam memanfaatkan pendidikan sebagai diplomasi soft power. Sebagaimana disampaikan oleh Rachma Fitriati, “KBRI Tunis telah menjadi etalase diplomasi akademik yang efektif, memperkuat citra Indonesia di mata global.”(HDS)

Latest

Israel Deportasi Empat Aktivis Global Sumud Flotilla

RATAS – Israel mendeportasi empat aktivis asal Italia yang sebelumnya ditahan saat mengikuti armada bantuan menuju Gaza. Empat aktivis tersebut tergabung di 470 orang yang ditangkap ketika...

Komisi XIII DPR Soroti Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Konsesi PT Toba Pulp Lestari

RATAS - Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, menegaskan bahwa insiden kekerasan yang terjadi pada 22 September 2025 di kawasan konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL), Kabupaten Toba, Sumatera Utara,...

Ketua Pusbakum Satria Advokasi Wicaksana DKI Jakarta Dukung Asta Cita Presiden Prabowo 

RATAS - Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) Satria Advokasi Wicaksana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta mendukung progam Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terkait swasembada...

Kemenkomdigi Bekukan Sementara Izin TikTok

RATAS – Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) aplikasi media sosial (medsos) TikTok dibekukan sementara oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Direktur Jenderal...

Korban Tewas Tragedi Musala Ponpes Al Khozyni Ambruk Bertambah 13 Orang 

RATAS – Korban meninggal pada tragedi ambruknya gedung Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur bertambah menjadi 13 orang. Informasi itu diungkapkan Kepala Kantor SAR...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600