Datangi Pagar Laut di Bekasi, Dedi Mulyadi Tegur Pengacara Perusahaan: Ini Salah, Kan?

Jumat, 24 Januari 2025, Pukul 18:23 WIB

RATAS – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengunjungi area pagar laut di Desa Singarajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang sedang menjadi sorotan, Jumat (24/1/2025). Momen tersebut diabadikan dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok Dedi Mulyadi Official.

Dalam video itu, Dedi menjelaskan bahwa area tersebut dikuasai oleh dua perusahaan yang membangun pagar laut tanpa izin resmi. Kedua perusahaan tersebut disebut telah menguasai 800 hektare laut untuk mengubahnya menjadi daratan.

“Ada dua perusahaan menguasai laut 800 hektare. Keduanya membangun pagar laut tanpa izin untuk mengupayakan perubahan laut menjadi darat,” kata Dedi dalam video tersebut.

Dedi juga terlihat berbincang dengan pengacara dari salah satu perusahaan tersebut di atas perahu yakni Deolipa Yumara.

Menurut Dedi, pengacara itu menyebut bahwa rencana awal di lokasi tersebut adalah pembangunan pelabuhan laut dan sentra pengolahan ikan. Namun, pada kenyataannya, kawasan tersebut justru dipagari dengan pagar laut.

“Pengacaranya sebenarnya teman dekat saya, dan dia paling idealis. Karena idealis, ketika salah, ya susah membelanya,” ujar Dedi.

BACA JUGA :  Garut Berduka! Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Renggut Tiga Korban Jiwa

Dalam percakapan itu, Dedi menegaskan pelanggaran yang terjadi di lokasi tersebut.

“Ini salah, kan?” tanya Dedi kepada pengacara tersebut.

“Iya, ini salah. Saya minta maaf,” jawab pengacara itu.

Dedi pun menekankan bahwa tindakan tersebut melanggar aturan. Ia bahkan memperingatkan bahwa jika izin pembangunan pelabuhan tidak keluar, pagar laut tersebut harus dibongkar.

“Ini melanggar ya. Kalau besok ternyata izinnya (pelabuhan) tidak keluar, saya bongkar,” ujar Dedi sambil tersenyum.

Dedi juga menyampaikan pesan bahwa semua pihak yang terlibat di lokasi tersebut bekerja untuk kepentingan rakyat Indonesia. Ia mengingatkan pentingnya bersikap jujur terhadap situasi yang ada.

“Kita semua bekerja untuk kepentingan rakyat. Cuma posisi kita berbeda,” kata Dedi, yang diamini oleh pria berambut gondrong itu. (HDS)

Latest

91 Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Masih Hilang 

RATAS – Puluhan korban insiden ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur belum ditemukan hingga Selasa (30/9) malam. Hal itu disampaikan oleh...

Ratusan Pelajar Diduga Keracunan MBG, Garut Tetapkan Status KLB 

RATAS – Ratusan pelajar diduga mengalami keracunan akibat konsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Garut, Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menuturkan,...

Kilang Minyak Pertamina di Dumai Dilanda Kebakaran

RATAS – Kilang PT Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau dilanda kebakaran hebat pada Rabu (1/10) malam. Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai, Subholding Refining...

Rp7 Miliar untuk 1 Km Trotoar Ciater, Mahasiswa Desak Audit Independen dan DPRD Gunakan Hak Angket

Rp7 Miliar untuk 1 Km Trotoar Ciater, Mahasiswa Desak Audit Independen dan DPRD Gunakan Hak Angket RATAS.id — Proyek revitalisasi trotoar di Jalan Ciater Raya, Serpong, Tangerang Selatan,...

Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Komisi IX DPR Desak Pemerintah Gunakan Dapur Sekolah

RATAS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kembali terjadinya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kali ini, insiden...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600