RATAS – Nama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel): Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan (Ben-Pilar) “harum” di Musywarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Surabaya. Karena, kirab budaya yang ditampilkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel) sangat memukau para penonton.
Pada ajang “Karnaval Budaya Nusantara” yang digelar dalam Munas VII APEKSI), Jumat malam, 09 Mei 2025, puluhan orang perwakilan dari Kota Tangsel mengenakan pakaian khas daerah Betawi dan membawa beragam bunga anggrek sebagai ikon khas daerah yang telah digaungkan selama ini.
Selain itu, kota Tangsel juga menampilkan sesuatu yang berbeda dari kota lainnya, yakni menggunakan busana daur ulang.
Anggrek Simbol Utama
Menurut Asisten Daerah (Asda) II Kota Tangsel, Heru Agus Santoso, anggrek sengaja diangkat sebagai simbol utama karena memiliki nilai filosofi dan menjadi bagian dari karakter kota. “Anggrek kami angkat sebagai ikon utama. Karena, bukan hanya tumbuhan khas. Melainkan juga, simbol dari semangat dan keindahan yang tumbuh di tengah masyarakat Tangerang Selatan,” papar Heru.
Dijelaskan anak buah Ben-Pilar itu, anggrek yang dibawa dalam berbagai bentuk hiasan dan ornamen menjadi simbol kecantikan. “Simbol ketangguhan dan keragaman hayati Kota Tangsel,” cetusnya.
Perkenalkan Potensi dan Keunikan Tangsel
Heru menandaskan, keikutsertaan dalam karnaval budaya APEKSI merupakan momen penting untuk memperkenalkan potensi dan keunikan Tangsel ke tingkat nasional. “Melalui pameran kita di karnaval ini, kami ingin mengundang lebih banyak orang untuk datang dan mengenal Tangsel. Yakni dari budayanya, pariwisatanya hingga ikon alamnya seperti anggrek,” papar mantan kepala dinas industri dan perdagangan Kota Tangsel tersebut.
Dapat Sambutan Hangat dan Angkat Citra Tangsel
Kirab budaya yang ditampilkan Pemkot Tangsel dengan tema anggrek itu pun mendapat sambutan hangat dari peserta dan pengunjung karnaval. Penampilan ini dinilai berhasil mengangkat citra Tangsel sebagai kota yang modern.
Juga, tetap menjunjung tinggi warisan lokal dan keanekaragaman hayati. Nama Ben-Pilar pun “harum” dalam ajang tersebut karena berhasil memimpin Kota Tangsel dengan baik meski dalam kebhinekaan. (***)