RATAS – Guna memastikan normalisasi berjalan optimal, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan dengan dikawal Camat Syaifuddin “gercep” alias gerak cepat turun langsung mengecek di tumpukan sampah Kali Angke Serpong. Pengecekan pembersihan sampah ke lokasi aliran Kali Angke yang melintasi beberapa RT dan RW di Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Serpong itu dilakukan pada Rabu, 14 Mei 2025.
Ambil Tindakan Tegas
Dalam kesempatan itu, Pilar menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel mengambil tindakan tegas untuk segera menormalisasi Kali Angke dengan melakukan pembersihan guna menangani persoalan serius tumpukan sampah serta kayu bambu yang menyumbat aliran sungai. Karena, tumpukan sampah dan kayu bambu itu mengakibatkan banjir di lingkungan warga sekitar.
Didampingi OPD Terkait
Orang nomor dua di Tangsel itu didampingi para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Seperti: Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Tangsel, Camat Serpong Syaifuddin, pengurus RW, serta tokoh masyarakat setempat. Kata Pilar, penanganan cepat terhadap kondisi sungai yang memprihatinkan sangatlah penting.
“Nah, ini penyumbatannya cukup parah, dikhawatirkan nanti terjadi penumpukan yang lebih parah lagi dan juga khawatir menyumbat saluran air pada saat hujan. Jadi, kami melalui Dinas Bina Marga dan SDA langsung melakukan perapihan,” tukasnya.
Proses Normalisasi Terus Berjalan
Pembersihan Kali Angke itu dilakukan di Kelurahan Mekarjaya, Serpong. Tepatnya, di Jalan Mentawai 5 dan 6 (RT 05), Jalan Mentawai 4 (RT 03), Jalan Bintan (RT 02), dan Jalan Bintan 4 (RT 01).
Proses normalisasi akan berlangsung selama 3 hingga 5 hari, tergantung pada cuaca dan kondisi lapangan. Sekitar 34 petugas diterjunkan untuk membersihkan sampah sepanjang 30 meter dengan lebar sungai sekitar 17 meter di titik rawan tersebut.
Kaji Berbagai Opsi Aman
Menanggapi potensi bahaya penggunaan alat berat di lokasi yang curam dan aliran yang deras dalam pembersihan tumpukan sampah itu, Pilar menyebut, pihaknya sedang mengkaji berbagai opsi aman. Termasuk, pengerjaan manual yang tetap mengedepankan keselamatan petugas.
“Bukan hanya sekadar pembersihan, Pemkot Tangsel juga akan membangun turap dan memasang beronjong di titik rawan longsor untuk memperkuat struktur tepi sungai,” tukasnya
“Di titik spot rawan, seperti yang di sini kita lihat tadi itu spot rawan karena khawatir semakin ambles lagi kita akan melakukan pemasangan beronjong,” paparnya.
Koordinasi dengan BBWS
Pemasangan turap atau pun beronjong itu, lanjut Pilar, akan dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Karena, sungai ini termasuk wilayah kerja BBWS.
Bangun Infrastruktur Atasi Banjir
Ke depan, tegas Pilar, Pemkot Tangsel juga melanjutkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti tandon, polder air, dan pompa di sejumlah titik rawan. Tetapi, Pilar mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan ke sungai untuk menjaga kebersihan sungai ini dalam jangka panjang.
Menurutnya, kebersihan lingkungan termasuk area sungai merupakan tanggung jawab dan kewajiban bersama, tidak hanya instansi dan pemerintah daerah, tetapi masyarakat juga.
“Kami mengimbau kepada masyarakat Tangerang Selatan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena, ini nanti akan mengakibatkan masalah banjir dan lain sebagainya,” cetusnya.
Camat Syaifuddin All Out
Camat Serpong, Syaifuddin mengatakan, pihaknya akan “all out” mengerahkan segala elemen masyarakat di wilayahnya untuk bersama-sama menjaga kebersihan, terutama sampah. Tegas camat, semua unsur masyarakat di Serpong harus bahu-membahu menjaga kebersihan di setiap lingkungan sekitar.
“Kami akan all out mengatasi persoalan sampah di Wilayah Serpong. Semua unsur masyarakat harus saling membahu dan kerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing,” pungkas camat yang aktif turun ke masyarakat itu. (***)