RATAS — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui inisiatif keberlanjutan GoZero% melanjutkan rangkaian roadshow nasionalnya dengan menggelar GoZero% Goes to Borneo di Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada 14–15 Mei 2025. Program ini menjadi panggung bagi UMKM binaan unggulan yang mengusung nilai Environmental, Social, and Governance (ESG), sekaligus mempertegas komitmen Telkom dalam menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan.
Selama dua hari pelaksanaan, acara ini melibatkan UMKM lokal binaan Rumah BUMN Telkom Kalimantan Utara yang selama ini berperan sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi daerah. Pendampingan yang diberikan mencakup pelatihan digital, peningkatan kualitas produk, legalitas usaha, hingga akses pembiayaan dan fasilitasi ekspor.
EVP Telkom Regional IV, Rachmad Dwi Hartanto, menekankan pentingnya peran Rumah BUMN dalam memajukan UMKM. “Rumah BUMN di Kalimantan Utara telah menjadi wadah strategis untuk mengangkat UMKM lokal naik kelas. Tidak hanya dalam aspek teknis, tetapi juga dalam membangun kepercayaan diri agar UMKM bisa bersaing di tingkat nasional hingga global,” ujarnya.
Senada, VP Sustainability Telkom, Gunawan Wasisto Ciptaning Andri, menyampaikan bahwa GoZero% menjadi sarana untuk membumikan prinsip ESG hingga ke level akar rumput. “UMKM memiliki posisi strategis dalam penciptaan dampak sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Telkom ingin membuktikan bahwa keberlanjutan bukan hanya milik korporasi besar, tetapi bisa dimulai dari usaha kecil dengan pendekatan yang tepat,” jelasnya.
Dalam ajang ini, lima UMKM unggulan tampil mewakili semangat ekonomi hijau dan sosial inklusif:
Ba Lamok, produsen camilan laut Ikan Tipis Pepija tanpa pengawet, berhasil menembus pasar ekspor ke Malaysia. Mereka juga mengadopsi praktik perikanan berkelanjutan bersama nelayan lokal.
The Sambals, menghadirkan sambal seafood khas Tarakan yang kini telah menjangkau pasar nasional. Produk mereka dikembangkan dengan pendekatan komunitas serta strategi legalitas dan branding dari Rumah BUMN.
Sgol Pakis, memproduksi fesyen ecoprint menggunakan pewarna alami dari dedaunan lokal. Berkat pendampingan, produk mereka kini tampil dalam berbagai ajang nasional termasuk APEKSI.
Marco Handmade, mengusung konsep upcycle fashion dari limbah tekstil. Dengan dukungan pembiayaan dan strategi ekspansi, produk mereka berhasil masuk pasar ekspor Amerika Serikat.
D’Erte, pionir batik alami berbahan kayu merah yang juga memberdayakan penyandang disabilitas. Produk mereka kini dikenal sebagai simbol inklusi dan inovasi dari Kalimantan Utara.
Melalui GoZero% Goes to Borneo, Telkom tidak hanya mendorong transformasi digital UMKM, tetapi juga membangun narasi keberlanjutan dari pinggiran negeri. Program ini membuktikan bahwa dengan pendampingan tepat dan kolaboratif, UMKM bisa menjadi pelaku utama ekonomi hijau dan inklusif yang berdaya saing global, tanpa kehilangan akar lokal dan komitmen terhadap lingkungan. (HDS)