RATAS – Warga yang terkena dampak longsor turap di Puri Pamulang, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten mengapresiasi pemerintah karena cepat bertindak memberi bantuan. Mereka berterima kasih dengan kesigapan yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dalam menangani bencana.
Hal itu diungkapkan warga Puri Pamulang, Bambu Apus, Pamulang, Sugianto. “Saya sangat mengapresiasi upaya jajaran Pemkot Tangsel yang telah sigap dan siaga selalu dalam menangani bencara longsor turap yang menimpa warga Puri Pamulang,” ucap Sugianto, kepada redaksi Kantor Berita Ratas.id, di Tangsel, Sabtu, 12 Juli 2025.
Menurut pria yang rumahnya persis berada di depan lokasi longsornya turap tersebut mengatakan, jajaran Pemkot Tangsel bergerak saat mendengar laporan ada longsor turap di Puri Pamulang. “Itu yang kita salut. Kami warga Puri Pamulang sangat mengapresiasi jajaran Pemkot Tangsel yang langsung mendatangi lokasi kejadian. Ada Pak Camat Pamulang (Mukroni), satpol PP dan lainnya mendatangi lokasi,” ungkap pria 49 tahun yang bekerja di Kementerian Koperasi Republik Indonesia itu.
Camat Langsug ke TKP
Camat Pamulang, Mukroni membenarkan apa yang disampaikan warga Puri Pamulang tersebut. “Benar, Bang. Saya dan jajaran staf Kecamata Pamulang langsung menuju TKP (Tempat Kejadian Perkara) lokasi longsornya Turap di Puri Pamulang,” kata Camat Mukroni saat dikonfirmasi Redaksi Kantor Berita Ratas.id.
Kedatangan Camat Mukroni ini untuk memastikan keselamatan warganya sekaligus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membantu masyarakat yang terkena dampak longsor tersebut. “Ini adalah wilayah saya. Warga saya. Tentu saya harus bertindak cepat untuk menyelamatkan dan meliundungi serta membantu warga yang terkena dampak longsor itu. Kita malam itu sampai larut dini hari jelang subuh bersama RT, RW dan warga di TKP,” papar Camat Mukroni.
Bantuan Sembako dan Tenda Darurat
Warga Puri Pamulang yang terdampak longsor turap pun langsung mengungsi dan membuat dapur darurat serta menerima bantuan sembako. Bantuan sembako itu diberikan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, satpol-PP hingga Kecamatan Pamulang.
Untuk diketahui, musibah turap longsor berada di Wilayah RT 02, RW 05 itu menimpa 7 rumah di RT 04, RW 09 di Puri Pamulang, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang. Ketua RT 04/RW 09, Puri Pamulang, A. Ghozali Mukti mengatakan, total ada 7 Kepala Keluarga atau 30 orang warga yang terdampak akibat longsor turap tersebut.
“Warga terdampak ditampung di rumah sementara milik yang kosong dan balai serbaguna. Jadi, rumah kosong milik warga saya sewa satu bulan untuk tempat penampungan,” tandas Ghozali.
Sang ketua RT itu menerangkan, saat ini warga telah membuat dapur darurat di samping balai warga. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak longsor dan pihak BPBD
“Alhamdulillah dari BPBD sudah memberikan bahan masakan mentah yang sekarang dimasak oleh dapur umum oleh warga, Camat Pamulang, dan stakeholder yang lain,” sebut Ghozali.
Ia pun sangat menyambut baik upaya BPBD Kota Tangsel membangun tenda darurat. “Pihak PBBD menyiapkan tenda darurat untuk penampungan mana kala mungkin ada kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh warga. Termasuk matras dan kebutuhan tempat tidur lainnya,” tukasnya.
Mewakiki warga, ia berharap, ada tindakan cepat dan intervensi dari Pemerintah Kota Tangsel untuk menangani longsor dan mencegah adanya longsor susulan. “Saat ini potensi longsor masih akan terjadi dan warga cemas, semoga segera ada penanganan cepat dari pihak terkait terutama Pemkot Tangsel,” harapnya.
Warga Maharta Apresiasi Pemkot Tangsel
Apresiasi tinggi juga diberikan oleh warga yang terkena dampak banjir di Komplek Pondok Maharta, Pondok Aren, Tangsel, Fitri Dwi. Perempuan 37 tahun itu mengaku senang dan mengapresiasi Pemkot Tangsel yang memberikab tambahan mesin pompa penyedot air.
“Alhamdulillah kalau ditambah jadi bisa lebih cepat surutnya air. Dan saya merasa bangga orang nomor satu di kota ini masih mau meninjau langsung ke lokasi banjir,” ungkapnnya.
Wali Kota Benyamin Terjun Langsung
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie terjun langsung ke lokasi banjir di Maharta. Orang nomor satu di Tangsel itu pun menambah 10 pompa mesin penyedot air di Komplek Pondok Maharta.
Hal ini supaya air cepat surut. Guna mengatasi banyaknya debit air kiriman di aliran sungai, Pemkot Tangerang Selatan telah melakukan normalisasi.
Selain itu, untuk mengeluarkan air dari pemukiman, Pemkot Tangsel juga telah menyediakan delapan pompa raksasa penyedot air. Ujar Benyamin, mesin pompa penyedot tersebut terbilang efektif untuk menyedot air di lingkungan.
Namun, jumlahnya perlu ditambah agar dapat bekerja lebih cepat. “Mesin pompa air berfungsi, tapi memang kalau melihat debit seperti ini masih kurang. Dan ya Insya Allah di APBD 2025 ini sudah kita siapkan lagi pengadaan pompa airnya,” tegasnya saat meninjau langsung banjir di Pondok Maharta.
Penambahan Pintu Air
Penambahan pompa penyedot air juga akan disertakan dengan penambahan pintu air. Hal itu agar mesin bekerja seimbang dan lebih maksimal.
“Kemudian juga kita bangun lagi pintu air, kurang lebih 10 pintu air sepanjang Wilayah Tangerang Selatan. Di sungai Maharta ini sepanjang Wilayah Tangerang Selatan, akan kita bantu, akan kita bangun lagi 10 pompa air, pintu air. Kemudian penambahan pompa airnya di beberapa titik,” pungkasnya. (***)