Mengejutkan! Mayoritas Penderita Cacar Monyet Adalah Gay, Lesbian, Biseksual, dan Penyandang HIV?

Rabu, 03 Agustus 2022, Pukul 12:22 WIB
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menegaskan bahwa cacar monyet atau monkeypox bukanlah penyakit infeksi menular seksual (IMS), walaupun kasus monkeypox dominan terjadi pada kelompok homoseksual. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Sebuah studi yang dipublikasi dalam The New England Journal of Medicine menemukan bukti bahwa cacar monyet (monkeypox) 98 persen terjadi pada gay dan pria biseksual. Studi yang dipublikasikan pada 21 Juli 2022 itu melibatkan 528 partisipan yang dilaksanakan pada 27 April Hingga 27 Juni 2022 di 16 negara.

Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada 21 Juli 2022, tercatat bahwa dari 528 penderita cacar monyet, sebanyak 98 persen di antaranya adalah laki-laki gay atau biseksual, dan 95 persen dari mereka telah tertular penyakit melalui aktivitas seksual.

Selain itu, cacar monyet juga dilaporkan banyak terjadi pada kelompok lesbian dan orang dengan Human Immunodeficiency Virus atau yang lebih dikenal dengan HIV. Penelitian tersebut melibatkan 528 partisipan yang dilaksanakan pada 27 April Hingga 27 Juni 2022 di 16 negara.

Meski demikian, Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menegaskan bahwa cacar monyet atau monkeypox bukanlah penyakit infeksi menular seksual (IMS). Walaupun kasus monkeypox disebut dominan terjadi pada kelompok homoseksual.

BACA JUGA :  Jika Anies Gagal Nyapres, Partai Ummat: Amien Rais Bakal Kembali Dukung Prabowo

“Monkeypox tidak dimasukkan ke dalam penyakit menular seksual. Tapi karena kontak kulit ke kulit, kulit ke mukosa, kontak mukosa ke mukosa, itulah yang akan memudahkan infeksi,” ungkap Wakil Ketua Perdoski dr. Prasetyadi Mawardi Sp.KK., dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/8).

Dokter Pras tidak membantah bila kasus monkeypox dominan ditemukan pada kelompok homoseksual. Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi akibat adanya kontak erat.

“Kita pahami bahwa kontak erat pada orang-orang dengan homoseksual, maksudnya yang terinfeksi, kalau melakukan kontak antara kulit ke mukosa atau oral itu akan memudahkan transmisi monkeypox,” paparnya.

Selain kelompok homoseksual, kata dokter Pras, tingginya jumlah kasus monkeypox juga ditemukan pada kelompok lesbian dan pengidap HIV. Tapi, penularan sebenarnya tidak hanya akan terjadi lewat hubungan seksual. Hanya bersentuhan kulit dengan pasien monkeypox juga bisa menularkan virus tersebut.

Selain itu, dokter Pras meneruskan, sentuhan antar mukosa seperti mulut, mata, dan anus juga berpotensi menularkan virus dalam jumlah yang lebih banyak. “Jadi bukan hanya konsentrasi terhadap populasi khusus ini. Tapi semua orang yang melakukan kontak seksual juga beresiko terkena infeksi ini,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Political Statistics Indonesia Sebut Elektabilitas Prabowo Melesat, Efek dari Migrasi Simpatisan Jokowi

Karena itu, Ketua Satgas Monkeypox Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Hanny Nilasari, Sp.PK., mengingatkan cara terbaik untuk mencegah terinfeksi virus tersebut adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“PHBS tetap dijalankan dan menjaga imunitas karena infeksi virus ini mudah menular. Tapi kalau kita mempunyai imunitas rendah, terutama daya penularan jadi lebih tinggi,” kata dokter Hanny.

Jauh hari sebelumnya, dokter spesialis penyakit dalam, Robert Sinto, juga pernah menyebutkan bahwa jalur penularan cacar monyet hanya melalui droplet atau percikan air liur dan adanya kontak erat.

“Tidak dikatakan bahwa ini penyakit menular seksual, tapi kenapa dihubungkan dengan seksual tadi? Yang mau digarisbawahi adalah penularannya tetap melalui jalur droplet dan lewat jalur kontak,” papar Robert dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan RI (27/7), seperti yang dikutip Liputan6.com.

Menurut Robert, pada kasus cacar monyet yang ditemukan saat ini, lesi atau luka yang muncul terlokalisir atau berada pada area yang spesifik.

“Biasanya itu di sekitar mulut, kemaluan, atau di sekitar lubang dubur. Jadi di laporannya justru localize. Jumlah lesinya juga 50 persen itu justru lima sampai 10 saja, jadi tidak menyebar dari seluruh atas sampai kaki,” ungkap Robert.

BACA JUGA :  Airin Tak Merasa Dimarahi Megawati: Bentuk Sayang Sesama Perempuan

Karena kasus cacar monyet ini banyak dilaporkan menyerang orang-orang yang sexual active, kata Robert, tentu laporan infeksi pada anak-anak tidak banyak.

“Jadi jangan salah mengerti. Ini belum dinyatakan sebagai penyakit menular seksual,” tandasnya. (BD)

Latest

Prabowo Bentuk Komite Reformasi Polri Berisi Tokoh Sipil, Beda dengan Tim Versi Kapolri

Prabowo Bentuk Komite Reformasi Polri Berisi Tokoh Sipil, Beda dengan Tim Versi Kapolri RATAS.id – Tim Transformasi Reformasi Polri yang baru saja diumumkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit...

Kolaborasi Pemerintah dan Komunitas Perkuat Program Gizi Nasional

Kolaborasi Pemerintah dan Komunitas Perkuat Program Gizi Nasional RATAS.id – Pemerintah terus mendorong program prioritas yang bukan hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan...

IGDX Raup Potensi Bisnis 75 Juta Dolar, Indonesia Perkuat Peran di Industri Gim Global

IGDX Raup Potensi Bisnis 75 Juta Dolar, Indonesia Perkuat Peran di Industri Gim Global RATAS.id – Indonesia semakin mengukuhkan diri sebagai kekuatan baru dalam industri gim dunia melalui...

Jarang Diketahui! Ini Sederet Khasiat Buah Anggur untuk Kesehatan 

RATAS – Anggur merupakan buah yang populer di Indonesia dan dihasilkan oleh tanaman perdu merambat dari keluarga Vitaceae. Buah ini umumnya bermanfaat sebagai bahan jus anggur, selai, minuman...

Soroti Obesitas Peraturan! Bamsoet Dorong Penyederhanaan Regulasi Nasional

RATAS – Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan dosen tetap Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan fenomena obesitas regulasi,...
3984931246225911134
CMS-Critic-Banner-300x600