RATAS – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menilai Program 3 Juta Rumah belum menunjukkan perkembangan signifikan. Namun, Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) membantah pernyataan tersebut dan menegaskan program ini sudah berjalan dengan bukti data realisasi.
Ara menyebut progres sudah dapat dilihat dari laporan penyediaan rumah, khususnya melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Tadi kan progresnya datanya sudah lihat. Pakai data saja, jadi kalau bicara itu mesti pakai data,” ujar Ara di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Senada dengan Ara, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menyampaikan bahwa rumah subsidi berbasis FLPP yang sudah terealisasi mencapai 153.599 unit. Jumlah tersebut merupakan rumah yang sudah ditempati masyarakat sejak 1 Januari hingga 14 Agustus 2025.
“Realisasi KPR FLPP yang sudah ditempati mencapai 153.599 unit. Jika ditambah rumah subsidi yang masih dalam proses pembangunan hingga akad, totalnya mencapai 196.307 unit,” jelas Heru.
Sebelumnya, Fahri menyebut Program 3 Juta Rumah belum membuahkan hasil yang diharapkan. Menurutnya, target pembangunan maupun renovasi rumah sulit tercapai karena sejumlah kendala teknis dan regulasi.
Dalam rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan (IPK), Fahri bahkan menyampaikan permintaan maaf kepada Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) karena progres kementeriannya masih minim.
“Tadi saya minta maaf, saya laporkan karena untuk renovasi masih nol, penataan kawasan masih nol, PSU masih nol. Kita ini sibuk ngurus CSR, ngurus macam-macam, padahal itu bukan KPI kita,” ujar Fahri, Rabu (13/8/2025).
Ia menilai, salah satu indikator utama Kementerian PKP adalah renovasi rumah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Namun, hingga pertengahan tahun, program ini belum berjalan lantaran aturan baru saja terbit dan belum disertai petunjuk teknis maupun sosialisasi ke masyarakat.
Fahri mengaku pesimistis target Program 3 Juta Rumah bisa dicapai tahun ini karena keterlambatan regulasi. “Untuk tahun ini per budget kita, belum ada progres. Itu yang saya tadi minta maaf,” ucapnya.
Sementara Ara menekankan bahwa klaim nihil progres tidak tepat, sebab data realisasi FLPP sudah jelas menunjukkan capaian. Ia meminta semua pihak menggunakan data resmi dalam menilai kinerja Program 3 Juta Rumah. (HDS)